Christmas Carol Bukan Cuma Milik Umat Kristen

| 21 Dec 2019 14:20
Christmas Carol Bukan Cuma Milik Umat Kristen
Christmas Carol (Gabriella Thesa/era.id)
Jakarta, era.id - Pemprov DKI Jakarta sukses mengemas acara Christmas Carol di Jakarta. Warga dan para turis berkerumum di lokasi Christmas Carol digelar, seperti di Jalan MH Thamrin depan Hotel Hyatt. Tak hanya umat Kristiani, warga dari berbagai umat beragama juga menikmatinya.

Malam tadi, Paduan suara dari Gereja Katolik Santo Matias Pangkalan Jati, Jakarta Timur itu membawakan beberapa lagu bertemakan Natal. Tak hanya umat Kristiani, umat dari agama lain juga terlihat menikmati alunan lagu bertemaNatal. Pantauan era.id ada beberapa wanita berhijab ikut bersenandung bersama paduan suara. "I wanna wish you a Merry Christmas, i wanna wish you a Merry Chirstmas from the bottom of my heart," senandungnya saat lagu Feliz Navidad dinyanyikan.

Wanita tersebut, Fina mengaku di Jakarta juga ada Chirstmas Carol, hal itu membuatnya terkenang suasana Natal di Amerika.

"Dulu aku pernah pertukaran pelajar ke US. Terus aku di host sama keluarga angkat yang agamanya Kristen. Aku kangen suasana Natalnya," kata Fina kepada era.id Jumat Malam.

Fina yang merupakan mahasiswa angkatan baru di salah satu Universitas terkemuka di Jakarta ini mengaku sengaja datang melihat Christmas Carol meskipun ia beragama Islam. Menurutnya, lagu-lagu Natal tak ada hubungannya dengan indentitas agama yang belakangan menjadi isu sensitif.

Di Amerika, kata Fina, Carolings seperti ini bukan representasi agama tertentu, tapi sudah menjadi bagian dari budaya. Karenanya dia tak segan untuk ikut menyanyi, karena yakin kalau cuma nyanyi enggak akan melunturkan keimanannya.

"Ternyata di Jakarta juga begini, menghadirkan di ruang publik. Jadi aku tertarik di sini nonton, kebetulan aku juga suka liat orang nyanyi," kata Fina.

"Tapi kayanya yang paling banyak nikmatin masih yang Nasrani ya, padahal seru lho ini, semunya harusnya bisa ikut merayakan (Natal)," tambahnya.

Sementara pimpinan Laudete Caelesti Choir, Michael Bimo menceritakan awalnya mereka sempat sedikit ragu untuk tampil di hari terakhir Christmas in Jakarta di tengah isu intoleransi.

Namun setelah diyakini oleh pihak Penprov DKI yang mengajak mereka dan melihat penampilan beberapa Christmas Carol sejak tanggal 18 Desember lalu, mereka pun memutuskan lanjut.

"Awalnya kita agak concern ke masalah keamanan segala macam. Tapi dari pihak Pemprov sudah meyakinkan kalau ini aman segala macam. Dan dua hari ini juga emang beneran aman kok enggak ada masalah. Jadi tetap berani," kata Bimo.

Menurutnya, semangat Natal tak hanya milik orang-orang nasrani saja, tapi juga bisa dirasakan semua orang. Selain itu, kata Bimo, ada pesan perdamaian yang hendak mereka sampaikan lewat lagu-lagu bertema Natal.

"Sebenarnya lebih ke yuk kita ngerayain natal, celebrate the holiday. Penonton juga ikut nyanyi, ikut nari," kata Bimo.

Rekomendasi