Paradoks Mobil Listrik yang Bisa Bikin Banyak Pengangguran di Jerman

| 13 Jan 2020 17:29
Paradoks Mobil Listrik yang Bisa Bikin Banyak Pengangguran di Jerman
Mobil listrik Honda E dipamerkan dalam Brussels Motor Show, Belgia, Kamis (9/1). (Foto: Antara)
Berlin, era.id - Perkembangan teknologi telah menimbul paradoks bagi kehidupan umat manusia. Di Jerman contohnya. Pergeseran ke kendaraan listrik di negara itu diprediksi mengancam 410.000 pekerjaan pada tahun 2030. 

Harian Handelsblatt melaporkan pada Senin (13/1/2020), mengutip pernyataan pemerintah mengatakan, untuk bidang produksi mesin dan transmisi saja, terdapat sekitar 88.000 pekerjaan akan terancam hilang. 

Mesin mobil listrik dibuat dari bagian yang lebih sedikit dan membutuhkan perawatan yang lebih sedikit daripada mesin pembakaran, yang akan mengakibatkan PHK, kata laporan Platform Nasional untuk Masa Depan Mobilitas (NPM), sebuah dewan penasihat untuk pemerintah.

Produksi kendaraan akan lebih terotomatisasi dan tidak akan cukup untuk mendukung tingkat pekerjaan saat ini, kata Handelsblatt, mengutip Ketua NPM Henning Kagermann.

Pada 2018, pekerjaan di industri mobil di Jerman mencapai 834.000, tertinggi sejak 1991, demikian dikutip Antara, Senin (13/1/2020).

Badan industri mobil utama Jerman (VDA), yang pada Desember lalu sudah memperingatkan akan lebih banyak PHK pada 2020 karena penurunan penjualan mobil global, mengatakan perkiraan NPM didasarkan pada "skenario ekstrem yang tidak realistis", Handelsblatt mengutip seorang pejabat VDA.

Industri ini, pendorong penting pertumbuhan ekonomi terbesar di Eropa, telah mempercepat rencana untuk meluncurkan kendaraan listrik, di bawah tekanan dari upaya Uni Eropa untuk lebih lanjut mengurangi emisi karbon dioksida.

Tags : mobil listrik
Rekomendasi