Peneliti Ungkap Penyebab Salju di Antartika Berubah Merah Darah

| 27 Feb 2020 17:06
Peneliti Ungkap Penyebab Salju di Antartika Berubah Merah Darah
Salju darah di Antartika. (Foto: Istimewa)
Jakarta, era.id - Salju yang jatuh ke bumi dengan warnanya yang putih membuat pemandangan menjadi sangat indah. Namun, bagaimana jika salju itu berwarna merah darah. Fenomena alam ini ditemukan pada salju di Antartika.

Beberapa minggu terakhir, penelitian telah menemukan fakta bahwa salju di sekitar Pangkalan Vernadsky Ukraina, yakni dekat dengan Antartika telah dilapisi salju respberry yang kala itu berada di depan gedung penelitian.

Kementerian Pendidikan dan Pengetahuan Ukraina telah mengunggah sebuah foto yang berisi salju darah. Jika dilihat, salju itu memperlihatkan garis-garis merah yang berada di tepi gletser tepat di genangan air.

Dilansir dari livescience, salju darah adalah sejenis ganggang berpigmen merah yang disebut Chlamydomonas Chlamydomonas nivalis. Salju ini selalu bersembunyi di ladang salju dan daerah pegunungan. Ganggang itu tumbuh di daerah dataran subur dengan air yang membeku dan selalu hadir di musim salju.

Ketika musim panas tiba salju mencair, ganggang menjadi mekar dan menyebarkan spora warna merah seperti bunga. 

Fenomena ini dulunya sudah dilirik oleh filsuf Aritoteles pada abad ketiga. Dia menjulukinya sebagai salju semangka. Silih berganti nama itu telah berubah menjadi salju darah karena kata "semangka" terkesan tidak puitis.

Selain itu, fenomena warna merah pada salju ini juga berasal dari karoten. Jenis pigmen ini bisa menyerap panas dan melindungi tumbuhan alga dari sinar ultraviolet. Kemunculan karoten disebabkan karena adanya organisme yang berjemur di bawah matahari dan terkena risiko mutasi genetik.

Hal ini sangat bagus untuk tanaman alga, namun untuk salju tidak bagus. Para peneliti Ukraina menyatakan bahwa bunga-bunga salju itu berkembang dari iklimnya yang panas hingga dingin.

"Bunga-bunga salju berkontribusi terhadap perubahan iklim," tulis tim itu dalam unggahan Facebook. 

"Karena warna merah-merah, salju memantulkan lebih sedikit sinar matahari dan meleleh lebih cepat. Akibatnya, ia menghasilkan ganggang yang semakin terang," ujar Kementerian Sains Ukraina.

Jika ganggang menyerap semakin panas, maka salju akan cepat mencair dan ganggang segera menyebar. Proses ini karena adanya umpan balik yang terjadi akibat dorongan pertumbuhan ganggang ekstrem di lautan. 

Salju darah atau salju semangka sudah ada sejak jutaan tahun lalu dan tumbuhan alga tumbuh subur saat berada di cuaca panas.

Tags : fenomena alam
Rekomendasi