RS Hasan Sadikin Bisa Berubah Jadi Rumah Sakit Khusus COVID-19

| 20 Mar 2020 10:04
RS Hasan Sadikin Bisa Berubah Jadi Rumah Sakit Khusus COVID-19
RSHS (Arie Nugraha/era.id)
Bandung, era.id - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyiapkan skenario terburuk jika pasien Coronavirus Disease (COVID-19) di Jawa Barat terus meningkat. Rumah sakit rujukan penyakit infeksi ini akan dijadikan rumah sakit khusus merawat pasien COVID-19 di Jawa Barat.

Direktur Utama RSHS, dr. Nina Susana Dewi, Sp.PK(K), bilang tentu saja skenario tersebut perlu dukungan birokrasi pusat dan daerah, termasuk soal anggaran dan sarana prasarana.

“Kami RSHS memang sudah membahas dalam pertemuan dengan bapak (Gubernur Jabar Ridwan Kamil) mengenai rencana ini,” tutur Nina, Kamis (19/3).

Rencana RSHS sebagai rumah sakit khusus menangani pasien COVID-19 dilatarbelakangi meningkatnya kasus positif penyakit pneumonia baru itu. Kasus kematian juga meningkat, sementara gejala penyakit COVID-19 kebanyakan ringan-ringan saja tanpa disadari pasiennya.

Untuk itu, saat ini RSHS menyiapkan tiga skenario dalam menghadapi korona. Pertama, menyediakan ruangan isolasi sampai 30 ruangan yang dipusatkan di lantai satu Gedung Kemuning atau disebut Ruang Infeksi Khusus Kemuning. Di lantai ini ada 5 ruang isolasi khusus dan 24 ruang isolasi untuk pasien TBC. Total ada 29 ruang isolasi yang bisa dipakai untuk merawat pasien Covid-19.

Saat ini RSHS tengah memindahkan 12 pasien isolasi TBC ke rumah sakit lain. Ruang yang tadinya dipakai pasien TBC tersebut kemudian akan dijadikan ruang isolasi COVID-19.

Di dalam skenario satu ini, RSHS juga melakukan zonasi sebagai pencegahan penularan, termasuk membatasi jumlah kunjungan, pengantar atau penunggu pasien. “Apabila dari 29 ruangan itu akan penuh nanti, misalnya, tentu kami harus punya rencana,” kata Nina.

Rencana berikutnya ialah menjalankan skenario kedua, yakni menggunakan semua ruangan yang ada di semua lantai Gedung Kemuning untuk menangani pasien COVID-19. Gedung Kemuning terdiri dari enam lantai. Hanya saja penggunaan seluruh Gedung Kemuning sebagai ruang isolasi COVID-19 bukan persoalan gampang.

"Perlu komitmen dari seluruh unit dan instansi pemerintah pusat maupun daerah,” katanya.

Nina mengaku menjalankan skenario tersebut membutuhkan dukungan, juga anggaran dan sarana prasarana. Sebab pelayanan dalam wabah pun tetap harus sesuai mutu dan standar. “Kami RSHS tetap tujuannya untuk keselamatan pasien dan kami juga ingin karyawan kami tetap terlindungi, tidak tertular infeksi tersebut. Jadi semuanya aman semuanya selamat. karena kalau petugasnya tidak sehat bagaimana kami bisa melayani?” ungkap Nina.

Berikutnya masih ada skenario ketiga, yaitu penggunaan ruang-ruang lain di luar Gedung Kemuning jika pasien COVID-19 membengkak sampai lebih dari 300. “Itu rencana yang kami bahas dengan bapak gubernur, tentu kita semua berdoa agar wabah ini segera selesai, tidak terjadi hal yang terburuk,” harapnya.

 

Rekomendasi