31 Maret 2020 di AS: Nyawa 700 Orang Melayang Akibat COVID-19

| 01 Apr 2020 09:16
31 Maret 2020 di AS: Nyawa 700 Orang Melayang Akibat COVID-19
Ilustrasi New York (Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay)
Washington, era.id - Selasa (31/3) kemarin, menjadi hari yang kelam bagi Amerika Serikat. Pemerintah mencatat, ada 700 kasus kematian di negara itu dan menjadi angka tertinggi.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memang sudah memperingatkan kalau dua pekan ke depan, akan menjadi momen menyakitkan bagi AS yang sedang memasuki masa lonjakan kasus virus corona. Gedung Putih memprediksi, COVID-19 bisa menewaskan hingga 240 ribu warga AS.

"Saya ingin semua warga Amerika bersiap untuk hari-hari sulit yang ada di depan," kata Trump. Kini Pemerintah AS sedang mempercepat penyelesaian ratusan rumah sakit darurat.

Setengah dari angka kematian itu, terjadi di New York. Kota ini memang menjadi episentrum pandemi coronavirus. Wali Kota New York, Bill de Blasio sudah meminta terus kepada Trump supaya segera didatangkan tambahan 1.000 perawat, 300 terapis pernapasan dan 150 dokter ke wilayah ini.

"Ini adalah titik di mana kita harus siap untuk minggu depan ketika kita mengharapkan peningkatan besar dalam jumlah kasus. Yang saya tanyakan dengan sangat jelas, pekan lalu, adalah untuk personil medis militer yang akan ditempatkan di sini," kata de Blasio seperti dilansir dari Channel News Asia, Rabu (1/4/2020).

Militer negara ini sudah mengubah pusat konvensi New York menjadi rumah sakit darurat yang bisa menampung 1.000 tempat tidur dalam waktu satu minggu. Namun itu belum cukup. Mereka masih mencari hotel, asrama, pusat konvensi dan ruang terbuka besar lagi untuk membangun sebanyak 341 rumah sakit sementara.

"Kami sedang mencari sekitar 341 fasilitas berbeda di seluruh Amerika Serikat," kata Letnan Jenderal Todd Semonite.

 

Tags :
Rekomendasi