Santainya Korea Utara di Tengah Wabah

| 16 Apr 2020 13:16
Santainya Korea Utara di Tengah Wabah
Tentara Korea Utara (KCNA)
Jakarta, era.id - Korea utara dengan percaya diri mengklaim tak ada satupun kasus positif virus korona baru di negaranya. Mereka tetap 'asyik' uji coba rudal, menggelar peringatan Hari Lahir Pemimpin Tertingginya, dan menggelar Majelis Rakyat Tertinggi.

Pada Rabu (16/4/2020), Rakyat Korea Utara memperingati Hari Lahir pendiri negara Kim Il Sung yang ke 108. 

Seperti dilansir dari berbagai sumber, Kamis (16/4/2020) ulang tahun Kim Il Sung merupakan perayaan penting dalam kalender politik Korut. Hari kelahiran sang pendiri Korut itu kerap dikenal sebagai hari Matahari. Nampaknya, tak ada yang mampu menghentikan peringatan tersebut termasuk virus korona.

Sejak dilahirkan, setiap warga Korea Utara diajarkan untuk menghormati Kim Il Sung dan putranya Kim Jong Il, ayah dari Kim Jong Un. Semua orang dewasa wajib memakai lencana bergambar salah satu dari figur itu.

Sebelumnya, Rapat Majelis Rakyat Tertinggi juga telah digelar untuk memutuskan anggaran tahun ini dan perubahan posisi sejumlah pejabat.

Peringatan Hari Matahari (KCNA)

Koran Partai Pekerja yang berkuasa di Korea Utara, Rodong Sinmun, dalam edisi Senin (13/4) melaporkan bahwa majelis telah digelar di Pyongyang pada Minggu lalu. Tapi, pemimpin Kim Jong Un tidak hadir dalam acara tersebut.

Majelis melaporkan bahwa 15,8 persen pengeluaran tahun lalu digunakan untuk pengembangan senjata mutakhir. Seperti dikutip dari NHK, Kamis (16/4/2020), koran tersebut menyatakan belanja anggaran yang digunakan sesuai dengan rencana akan sepenuhnya meruntuhkan blokade sanksi dari 'musuh'.

Dalam sebuah foto yang diterbitkan koran tersebut menunjukkan kerumunan delegasi tanpa menggunakan masker.

Pekan lalu, negara berideologi komunis ini juga melakukan uji coba rudal balistik baru. Pemimpin Kim Jong Un meninjau langsung rudal terbaru milik negara itu.

Rudal Korut (NYPost)

Korea Utara mempertahankan sikap bahwa mereka tidak memiliki kasus penularan virus korona. Namun, pemerintah menyatakan akan terus meningkatkan upaya pencegahan secara nasional.

Korut juga sudah menutup seluruh perbatasan darat dengan China dan melarang kedatangan warga asing. Padahal, akses menuju Korut salah satunya adalah dengan penerbangan langsung dari Beijing. Mereka juga memperketat pengawasan dengan mengerahkan tenaga kesehatan untuk memeriksa kondisi tubuh para penduduk.

Negara tetangga Korea Utara, yakni Korea Selatan mencatatkan lebih dari 9.000 kasus positif COVID-19 dan 150 orang lebih meninggal.

Tags : korea utara
Rekomendasi