Kasus COVID-19 Bertambah 1.681, Tidak Ada yang Dirawat di Rumah Sakit

| 12 Jul 2020 22:10
Kasus COVID-19 Bertambah 1.681, Tidak Ada yang Dirawat di Rumah Sakit
Ilustrasi karantina mandiri (Unpslash/@enginakyurt)
Jakarta, era.id - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurinto mengatakan keseluruhan penambahan kasus positif per Minggu (12/7/2020) tidak ada yang dirawat di rumah sakit. Adapun tambahan kasus baru terinfeksi virus korona mencapai 1.681 orang dengan total akumulatif sebanyak 75.699 orang.

"Kasus baru yang kita dapatkan pada hari ini adalah kasus baru yang tidak ada indikasi untuk dirawat di rumah sakit. Mereka dengan keluhan sakit ringan, bahkan ada yang merasa tidak sakit, tidak ada keluhan sama sekali," ujar Yuri di Grahan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Minggu (12/7/2020).

Yuri mengatakan, orang yang menjadi tambahan kasus baru COVID-19 ini secara umum hanya melakukan karantina mandiri dengan ketat di rumah masing-masing. Dengan swakarantina secara ketat juga bisa mencegah penularan virus korona kepada orang lain.

Selain itu, kata Yuri, beban pelayanan di rumah sakit banyak berkurang. "Ini yang kemudian kita liat kasus beban layanan rumah sakit tidak meningkat meskipun kasus baru kita temukan lebih banyak," paparnya.

Yuri mengingatkan, kasus orang tanpa genjala (OTG) harus menjadi perhatian khusus bagi masyarakat agar tidak menjadi sumber penularan di masyarakat.

Adapun jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 34.486 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 14.515 orang. Sementara kasus sembuh bertambah 919 orang dengan total akumulatif sebanyak 35.638 orang dan kasus meninggal mencapai 3.606 dengan tambahan 71 orang.

Jumlah tersebut, kata Yuri, berasal dari pemeriksaan spesimen dengan menggunakan realtime PCR dan TCM yang dihumpun melalui sistem all record.

"Hari ini kita melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 22.379 spesimen sehingga total spesimen yang sudah kita periksa adalah 1.061.367 spesimen," ucapnya.

Rekomendasi