AS Tolak Klaim China Atas Laut China Selatan

| 14 Jul 2020 13:18
AS Tolak Klaim China Atas Laut China Selatan
Laut China Selatan (Flickr/TautvaldSalah satu kapal perang AS mengarungi Laut China Selatan (US Navy)as Tumenas)
Jakarta, era.id - Amerika Serikat pada Senin (13/7/2020) mengambil tindakan yang tidak biasa dengan membuat pernyataan yang secara terus terang menolak hampir seluruh klaim China atas area Laut China Selatan.

Dalam pernyataan yang ditulis Sekretaris Negara Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan bahwa AS mengategorikan sebagai ilegal seluruh klaim China di luar teritori maritim China yang diakui secara internasional.

"Dunia tidak akan mengijinkan Beijing untuk menjadikan Laut China Selatan sebagai kerajaan maritimnya," kata Pompeo, seperti dikutip Associated Press (AP). "Amerika mendukung sekutu dan partnernya di Asia Tenggara dalam perlindungan hak mereka untuk mengakses sumber daya lepas pantai seperti sudah tercantum dalam hukum internasional."

Meski AS akan tetap netral dalam konflik teritorial, pengumuman tersebut mengindikasikan bahwa AS akan condong ke Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam, yang kesemuanya menolak klaim China atas beberapa area maritim yang melingkupi beberapa kepulauan, gugusan karang, dan perairan dangkal.

Pompeo, selain mengingatkan bahwa beberapa area gugus karang di Filipina dilindungi perjanjian keamanan Filipina-AS, juga mengatakan China tidak bisa secara ilegal mengklaim area perairan dangkal James Shoal dekat Malaysia, Luconia Shoals di Brunei, perairan di Tepi Vanguard di Vietnam, dan pulau Natuna Besar di Indonesia.

Area yang diklaim China di Laut China Selatan (New York Times)

Demikian pula, pernyataan Pompeo mengatakan bahwa AS akan melihat gangguan dari China perihal kapal nelayan dan eksplorasi minyak di area tersebut sebagai melanggar hukum.

Senin malam kemarin, China merilis pernyataan balasan yang mengatakan bahwa Departemen Dalam Negeri AS "sengaja mendistorsi fakta dan hukum internasional." Seperti ditulis AP, surat yang dirilis lewat Kedutaan Besar China di Washington mengatakan AS "membesar-besarkan situasi di regio [Laut China Selatan] dan mencoba menyebarkan benih perseturan antara China dan negara-negara lainnya."

"AS perlu menghormati komitmennya untuk tidak condong ke satu pihak dalam isu kekuasaan teritorial, menghormati upaya negara-negara untuk menciptakan Laut China Selatan yang stabil dan damai, dan menghentikan upayanya untuk menyabotase situasi regional," kata pernyataan tersebut.

Kantor berita Associated Press sendiri berpendapat bahwa langkah pemerintahan Donald Trump, alih-alih mengurangi keberanian China untuk mengklaim Laut CHina Selatan, justru akan makin menantang China, yang sebenarnya telah melawan berbagai sanksi dan denda yang diberikan AS.

Pernyataan tersebut juga dikeluarkan Presiden Trump di tengah isu penanganan COVID-19 AS yang buruk dan pemilu November 2020 yang makin mendekat. Ia hendak membentuk citra bahwa ia lebih tegas dalam urusan China dibandingkan kandidat presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden.

Rekomendasi