Pasien COVID-19 di Secapa Bandung Ditangani Langsung TNI AD

| 20 Jul 2020 20:28
Pasien COVID-19 di Secapa Bandung Ditangani Langsung TNI AD
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Dok. Humas Jabar)

ERA.id – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil bilang, mayoritas kasus positif di klaster institusi kenegaraan, khususnya Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), adalah orang tanpa gejala (OTG) atau asimtomatik.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar tersebut menjelaskan, perkembangan terkini di klaster institusi kenegaraan terus menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Misalnya di Pusdikpom, Cimahi, semua pasiennya sudah sembuh.

“Tingkat kesembuhan 100 persen terjadi di Pusdikpom, semua yang terkena positif setelah dilakukan pengetesan lagi semuanya sembuh 100 persen, dan yang di Secapa kurang lebih ada 400-an itu sudah sembuh,” kata Ridwan Kamil, dalam konferensi persnya, Senin (20/7/2020).

Penanganan terhadap klaster institusi kenegaraan sendiri dilakukan langsung oleh Markas Besar TNI. Sementara Gugus Tugas melakukan penanganan di lingkungan sekitar institusi kenegaraan.

Ridwan Kamil yakin kasus COVID-19 di klaster tersebut terkendali sesuai diprediksi. “Menunjukkan prediksi kita bahwa OTG-OTG di institusi kenegaraan cenderung hampir semuanya membaik dan sehat,” lanjutnya.

Dalam jumpa pers sebelumnya, Ridwan Kamil bilang kasus COVID di Secapa AD sebagai kejadian luar biasa dan anomali. Sebab kasus ini terjadi di luar pola perkembangan COVID di Jabar yang rata-rata jumlah terpaparnya di bawah 100 kasus.

Jawa Barat merupakan daerah yang menjadi tempat banyak institusi yang bersifat vertikal atau terpusat, salah satunya Secapa AD yang pengelolaannya di bawah institusi dari pusat. Dalam institusi vertikal ini banyak individu yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia.

Tindak lanjut dari klaster Secapa AD dan institusi lainnya terbagi ke dalam tiga langkah. Gugus Tugas kota/kabupaten maupun provinsi menangani lingkungan sekitar institusi, kemudian melakukan Pembatasan Sosial Skala Mikro (PSBM), dan penanganan di dalam institusi dilakukan langsung oleh Mabes TNI.

“Bahwa pengelolaan pandemi klaster di sana akan dikelola secara mandiri oleh TNI AD sehingga kita hanya mengerjakan di luar kompleks, tracing kepada keluarganya, kepada kontak di luar kompleks itu tanggung jawab dari gugus tugas Bandung dan provinsi,” katanya.

Sementara itu, perkembangan terkini kasus COVID di Jabar Senin (20/7/2020), kata Ridwan Kamil, telah kembali ke pola sebelum terjadinya klaster pendidikan kenegaraan dengan angka di bawah 100 kasus positif per hari.

“Bahkan kemarin di hari Minggu terlaporkan kasus positif dilaporkan hanya sekitar 27. Itu rekor terendah selama 6 minggu terkhir setelah dilakukan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Masing-masing kasus terendah ini bisa kita jaga ke depan dalam proses penanggulangan,” katanya.

Sedangkan angka reproduksi kasus di Jabar berada di angka 0,75 setelah sebelumnya sempat melompat di 1,6.

Rekomendasi