Di balik itu, sejumlah pedagang mendulang rupiah di tempat masa dari buruh Garda Metal tersebut berdemo. Salah satunya adalah Mansur.
Bagi Mansur, demo merupakan momentum mendulang uang. Pedagang air minum dan makanan ringan ini mengaku bisa untung dua kali lipat saat ada demo. Dia juga tidak perlu membuang banyak waktu dan energi untuk mencari pelanggan.
"Enaknya kalau ada demo enggak capek. Nongkrong, begini ada orang beli. Enggak usah keliling ada orang beli," ujar Mansur sambil tersenyum saat ditemui Era.id di area Balai Kota Jakarta.
Hanya dalam durasi satu jam, dagangan Mansur telah terjual hingga 21 gelas.
Jika tak ada demo, pria asal Sampang, Madura ini sehari-hari berkeliling dari Jalan Medan Merdeka Barat hingga ke Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat.
Di bagian belakang sepedanya, Mansur biasanya mempersiapkan berbagai minuman sachet, makanan ringan dan tiga termos berisi air panas untuk menyeduh kopi atau teh. Namun, ketika demo berlangsung, Mansur mengantisipasi banyaknya pembeli dengan membawa lima termos.
Untuk meraih banyak untung, Mansur selalu memantau berita dan informasi yang tersebar di media masa terkait kapan demo akan berlangsung. Namun, kadang dia kecewa upayanya tersebut meleset setelah mengetahui Satpol PP ikut bersiaga.
"Cuma kalau dijaga sama Satpol PP saya enggak bisa masuk. Diusir, enggak ada pedagang," pungkas Mansur.