Sebut saja, penyerangan ustad di Bandung oleh orang gila pada awal Februari lalu. Dilanjutkan dengan pengusiran seorang biksu di Tangerang yang dituduh melakukan kebaktian umat Budha di kediamannya. Belum lagi, yang terbaru, terjadi penyerangan pastor dan jemaat Gereja St. Lidwina, Yogyakarta, saat berlangsung misa.
Gatot mencurigai rangkaian peristiwa tersebut bisa saja terjadi karena adanya ulah oknum tertentu. Ia meminta para ulama tetap waspada dan jangan mau diadu domba.
"Mungkinkah ini terjadi 'by design'? Para Ulama harus waspada jangan mau di adu domba. Ini sangat menghawatirkan," kata Gatot melalui akun Twitter @Nurmantyo_Gatot, Senin (12/2/2018).
Menurut dia, Islam seharusnya tidak disebarkan dengan cara kekerasan, apalagi perang. Peristiwa yang belakangan terjadi, adalah ulah orang tidak beragama dan tidak nasionalis.
"Tidak pernah penyebaran agama Islam di Indonesia dilakukan dengan kekerasan apalagi dengan perang. Ini cara orang yang tidak beragama dan tidak nasionalis untuk mengadu domba dan menciptakan disharmoni dalam keberagaman kehidupan bangsa Indonesia," tulis Gatot.
Gatot menekankan, seluruh umat beragama harus bersatu. Para pemuka agama sudah seharusnya berangkulan, dan mengajak umatnya saling bergandengan.
Ia juga berharap, supaya peristiwa-peristiwa ini bisa diusut tuntas. Ke depannya, Indonesia dapat hidup damai dalam keberagaman.
"Saya sangat prihatin. Semoga kasus ini bisa ditangani dengan tuntas, sehingga tidak merusak harmoni dalam keberagaman kehidupan bangsa Indonesia. Mari satukan hati untuk Indonesia," tandas Gatot.