Agen Ganda Keracunan, Inggris Peringatkan Rusia

| 07 Mar 2018 20:29
Agen Ganda Keracunan, Inggris Peringatkan Rusia
Ilustrasi (Pixabay)
Salisbury, era.id - Jatuhnya mantan kolonel dinas intelijen militer GRU Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya yang berusia 33 tahun, Yulia, hingga tak sadarkan diri di luar sebuah pusat perbelanjaan di kota Salisbury, Inggris selatan, Minggu (4/3/2018) membuat pemerintah Inggris bereaksi. Mereka berspekulasi, Rusia berada di balik peristiwa ini.

Dilansir dari Reuters. Inggris mengatakan pada Rabu, para penyidik saat ini sudah mengetahui tentang zat misterius yang menyerang mantan agen ganda Rusia dan putrinya. 

"Kami sudah mengindentifikasi zat misterius tersebut dan polisi akan membuat pernyataan lebih lanjut siang ini," kata Menteri Dalam Negeri Amber Rudd setelah memimpin komite tanggap darurat pemerintah.

"Kita harus tetap tenang dan memastikan kita mengumpulkan semua bukti yang ada dan perlu memastikan kita tidak menanggapi rumor," lanjut Rudd. "Kalau begitu kita perlu memutuskan tindakan apa yang harus diambil."

Menteri Luar Negeri Boris Johnson mengatakan pada Selasa, jika Moskow berada di balik insiden tersebut maka Inggris akan mengambil tindakan untuk menghukum Rusia, yang dia anggap sebagai negara yang 'tidak masuk akal dan mengganggu'.

Moskow menolak keras keterlibatan tersebut. Mereka menegaskan, pandangan akan tuduhan keterlibatan Rusia dalam kasus ini secara sinis digunakan untuk menyusun kampanye anti-Rusia di Inggris.

Seorang sumber yang dekat dengan penyelidikan Inggris mengatakan, keterlibatan Rusia dalam keracunan Skripal hanyalah salah satu versi yang dilihat oleh investigator kontra-terorisme dengan bantuan dari agen intelijen domestik MI5.

 

Tags :
Rekomendasi