Sejak berusia 21 tahun, Hawking menderita penyakit yang sangat jarang sekaligus fatal. Penyakit motor neuron yang memengaruhi sel-sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang yang menyebabkan kelemahan otot dan atrofi.
Pada masa sekarang penyakit ini disebut Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS). Menyebabkan kematian neuron motorik karena membuat otak kehilangan kemampuan mengendalikan gerakan otot. Penderita juga mengalami kesulitan bernapas.
Menurut sebuah riset, satu dari 10 pengidap penyakit ini disebabkan oleh genetika. Tapi pemicunya masih menjadi misteri.
Toh vonis ini tidak membuat Hawking menyerah begitu saja. Ia justru terpacu menyelesaikan studinya dan terus menggeluti teori lubang hitam dan alam semesta. Dia bahkan banyak melahirkan gagasan-gagasan fundamental. Tidak sedikit juga yang menyebut gagasannya itu penuh kontroversi.
Salah satu teorinya yang mencengangkan adalah tentang evolusi alam semesta yang memengaruhi sekaligus mengubah pandangan manusia tentang semesta dan Sang Pencipta.
Popularitas Hawking bukan hanya tercium di kalangan ilmuwan, melainkan juga di khalayak umum. Melalui buku-buku ilmiahnya seperti A Brief History of Time (1988), The Universe in a Nutshell (2001), dan A Briefer History of Time (2005), Hawking menjadi ilmuwan yang sering tampil dalam berbagai acara hiburan.
Hawking merupakan profesor Lucasian dalam bidang matematika di Universitas Cambridge dan anggota dari Gonville and Caius College, Cambridge. Malah dia punya tiga belas gelar kehormatan. Dia dianugerahi CBE (1982), Companion of Honor (1989) dan Presidential Medal of Freedom (2009). Dia adalah penerima banyak penghargaan, medali dan hadiah, terutama penghargaan Fisika Dasar (2013), Copley Medal (2006) dan hadiah Wolf Foundation (1988). Dia adalah anggota dari Royal Society dan anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional AS dan Akademi Ilmu Kepausan.
Hawking lahir di London pada 8 Januari 1942. Dia meninggal di usia ke-76 tahun, Rabu (14/3).