"Kita pertimbangkan segala faktor, termasuk elektabilitas, kapabilitas, dan kapasitas, dan lain-lain," kata Fadli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/4/2018).
Paling penting, lanjut Fadli, cawapres tersebut memiliki platform yang sama dengan partainya. "Nanti kita akan dudukkan dengan mereka (partai koalisi) mengenai pasangannya, formasinya seperti apa, jadi ruangnya itu masih terbuka," tambah Wakil Ketua DPR itu.
Kendati belum ada nama cawapres untuk Prabowo, namun Fadli memastikan partainya bakal mengusung mantan Danjen Kopassus itu di Pemilu 2019.
"Belum (umumkan Prabowo capres) kan persoalannya bukan tidak, sehingga ini persoalan teknis aja. Jadi dari Gerindra, kita juga akan mendeklarasikan dalam waktu secepatnya sedekatnya," kata dia.
Sebelumnya, Partai Gerindra berencana mendeklarasikan ketua umumnya, Prabowo Subianto, sebagai calon presiden pada April mendatang. Hal itu juga bersamaan dengan pengumuman nama cawapres yang akan mendampingi Prabowo di pertarungan elektoral lima tahunan tersebut.
"Ini kan masih bulan April, itu (pendaftaran capres-cawapres) masih bulan Agustus, jadi masih panjang. Momentum kan juga penting, ngapain buru-buru kalau responsnya juga biasa-biasa saja," tandasnya.
Infografis (era.id)