AS Kerahkan Militer ke Perbatasan Meksiko

| 04 Apr 2018 21:37
AS Kerahkan Militer ke Perbatasan Meksiko
Donald Trump (Sumber: Pixabay)
Washington, era.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bakal mengerahkan kekuatan militer untuk menjaga perbatasan AS dan Meksiko. Pengerahan militer akan dilakukan hingga dinding perbatasan yang sudah lama diwacanakan Trump, selesai dibangun.

Menurut Trump, pengerahan kekuatan militer di perbatasan adalah sebuah langkah besar yang dilakukan Amerika Serikat. Sejak kampanyenya, Trump memang sudah sering banget menyatakan keengganannya membuka diri bagi migran.

Dilansir dari Antara, Rabu (4/3/2018), baru-baru ini Trump mengancam akan menghentikan bantuan AS untuk Honduras dan sejumlah negara lain. Kecuali negara-negara itu menghentikan gelombang migran untuk masuk ke AS.

Selain itu, Trump juga menekankan ancamannya menghentikan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) jika aliran migran itu tidak dihentikan.

"Kami akan melakukan ini dengan Meksiko, dan mereka harus melakukannya, kalau tidak saya tidak akan mengurusi kesepakatan NAFTA," kata Trump kepada para wartawan di Gedung Putih.

Trump mengatakan, saat ini gelombang migran itu telah sampai ke perbatasan AS "Undang-undang kita sangat lemah dan menyedihkan ... Seakan-akan kita tidak punya perbatasan," kata Trump.

Sikap AS sebelum Trump

Sebelum Trump, sejumlah Presiden AS di masa lalu pernah memerintahkan Garda Nasional untuk menjaga perbatasan. Di bawah kepemimpinan Presiden W. Bush, pasukan Garda Nasional dari 54 negara bagian dan wilayah AS dikerahkan antara 2006 dan 2008.

Namun saat itu, Garda Nasional dikerahkan untuk menjalankan tugas-tugas seperti analisa intelijen terkait perbatasan. Garda Nasional bukan sebagai petugas penegak hukum.

Para pejabat tinggi Meksiko, pada Selasa (3/3) meningkatkan upaya memproses kelompok yang semakin sedikit itu dan menentukan apakah mereka punya hak untuk tetap berada di Meksiko atau dikembalikan ke negara-negara asal mereka.

Pemerintah Meksiko mengatakan, perjalanan rombongan migran itu sebagian besar berasal dari negara-negara Amerika Tengah, termasuk beberapa orang yang mengungsikan diri dari kekerasan di Honduras yang telah berlangsung sejak 2010.

Tags : donald trump
Rekomendasi