Menanggapi hal itu Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berbagi cerita tentang pengalaman ibundanya, Mien Uno yang mobilnya pernah diderek petugas Dishub. Saat diderek itu, Sandi berkata, ibunya tak memprotes petugas Dishub meski tahu anaknya merupakan wakil gubernur.
"Ini sharing sedikit ya, kemarin enggak banyak yang tahu, tapi mobil ibu saya juga keangkat (diderek Dishub) di dekat rumah saya, karena saya bilang di Senopati, rumah ibu saya dekat situ. (Meski) diangkat, dia enggak protes walau anaknya wagub. Dia mengikuti aja SOP," kata Sandi di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/4/2018).
Baginya, tidak perlu ada protes jika memang terbukti melanggar aturan. Sebab menurutnya apa yang telah dilakukan petugas Dishub merupakan bagian dari penataan dan berpatokan dari SOP yang ada.
"Enggak boleh protes karena ini memang bagian dari penataan. Mobil orang tua saya keangkat dan tidak jadi berita, itu adalah masyarakat yang tahu bahwa ada SOP Dishub dan itu yang harus dipahami. Bayar denda ya diambil balik mobil," jelas Sandi.
Sandi berjanji akan terus menyosialisasikan Perda nomor 5 tahun 2014 pasal 140 tentang transportasi yang didalam tercantum larangan parkir kendaraan di sembarang tempat. Sandi meminta Dishub DKI bekerja sesuai dengan SOP yang berlaku dan tidak tebang pilih.
"Tentunya ini kembali kepada SOP dan ini kewenangan Dishub. Bagaimana Dishub bisa menerapkan perda ini tanpa ada tebang pilih," tambahnya.
Terkait aturan parkir, Sandiaga berharap Dishub dan dinas terkait bisa menyosialisasikan perda yang sudah ada. Dia ingin masyarakat memahami SOP sehingga ada aturan yang dipatuhi.
"Kita butuh juga kepatuhan dari warga Jakarta termasuk yang ada di Kementerian, termasuk yang ada di tempat tempat daerah elite untuk mematuhi," tutupnya.
Perlu kalian ketahui, Sandiaga Uno sempat mengimbau Ratna tidak melayangkan somasi dan menggunakan jalur mediasi. Namun, Ratna mengatakan tidak akan mencabut somasi tersebut sebelum ada klarifikasi dari Pemprov DKI Jakarta.
Bahkan, Ratna menilai Sandiaga tidak mengerti permasalahan ini dan dia minta tidak berkomentar.
"Lebih baik, kalau tidak tahu persoalan, jangan berkomentar. Pak Sandi kan masih muda, saya sudah tua. Kalau diginikan terus mati cepat saya," tutup Ratna, Senin (9/4).