PDIP: Mari Jalani Pemilu dengan Kegembiraan

| 14 Apr 2018 11:20
PDIP: Mari Jalani Pemilu dengan Kegembiraan
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. (Radiansyah/era.id)
Jakarta, era.id - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan orientasi kekuasaan yang dimaknai berlebihan dapat berimbas pada digunakannya segala cara untuk meraih kekuasaan. Hasto berharap semua pihak menyadari pentingnya menjaga kompetisi politik yang sehat dan menggembirakan. 

"Harus diingat, pemilukada, pemilu legislatif, dan pemilu presiden, hanyalah alat mencari pemimpin untuk rakyat. Siapa pun yang dipercaya rakyat, menjadi pemimpin kita semua. Bagi yang kalah ataupun menang, akan menjabat selama 5 atau maksimum 10 tahun," katanya, melalui keterangan tertulis yang diterima era.id, di Jakarta, Sabtu (14/4/2018).

Baca Juga : Prabowo Jelaskan soal Indonesia Bubar 2030

Menurut Hasto, pemilu adalah peristiwa politik biasa dalam tatanan negara demokratis. Untuk itu, hajat politik jangan sampai berujung pada perpecahan bangsa.

"Indonesia adalah 'bangsa ajaib' di mana berbagai perbedaan justru melahirkan konsepsi persatuan Indonesia. Semua bersatu karena Pancasila. Keindahan alam raya Indonesia dengan isinya yang begitu kaya dan berbhineka harus disyukuri," ujarnya. 

Di samping itu, Hasto mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga keadaban Indonesia dan tidak mengucapkan berbagai pernyataan yang menyesatkan masyarakat. Sebab, lanjutnya, politik itu menyatukan, membangun harapan dan penuh dengan gagasan perjuangan untuk kepentingan bersama sebagai satu bangsa.

"Mari kita jalani seluruh tahapan pemilu dengan kegembiraan politik dan gerakan ke bawah, di tengah rakyat, dengan narasi rasa cinta Tanah Air, daripada menyampaikan berbagai ujaran kebencian yang menguras energi persatuan kita," ucapnya.

Baca Juga : Jokowi Yakin Indonesua Jadi Negara Kuat 2030

Di sisi lain Hasto mengatakan, PDI Perjuangan sangat prihatin dengan kontestasi politik yang diwarnai berbagai ujaran kebencian, provokasi, dan pernyataan negatif lain yang jauh dari tradisi ketimuran. 

"Dalam seluruh tradisi kebudayaan di seluruh pelosok Nusantara, semua penuh dengan nilai-nilai. Seperti nilai kemanusiaan, kerukunan, welas asih, dan sopan santun serta moral dan etika, termasuk kedisiplinan dalam berbicara," jelasnya.

Menurut Hasto, pernyataan yang diucapkan harus berkeadaban dan mencerdaskan publik serta berorientasi pada kemajuan bangsa. Bukannya mengeluarkan berbagai ungkapan yang menciptakan pertentangan dan menguras energi.

infografis indeks kerawanan Pilkada (era.id)

Rekomendasi