Menurut Simon, Kogan menjadi developer aplikasi yang terhubung ke aplikasi Facebook. Para pengguna aplikasi milik Kogan, dapat login dengan akun Facebook pribadi yang dimilikinya. Saat login aplikasi milik Kogan melalui akun Facebook, maka data-data pribadi yang ada di akun Facebook secara otomatis masuk ke aplikasi Kogan.
Simon pun membantah, Facebook dengan sengaja bekerja sama dengan Kogan. Simon mengatakan, Kogan adalah developer aplikasi yang berdiri sendiri di luar Facebook.
"Tidak ada perjanjian ataupun agreement yang spesifik yang dibuat antara Facebook dan Kogan ini, karena beliau adalah pengembang atau developer aplikasi," katanya, dalam rapat dengan Komisi I di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/4/2018).
Menurut Simon, awalnya Facebook menganggap data pengguna aplikasinya yang masuk ke aplikasi pengembang seperti Kogan, adalah informasi yang bersifat publik.
"Tapi kebijakan dan juga ketentuan ini tentu bisa mengalami perubahan seperti yang terjadi di tahun 2014. Adapun perubahan dilakukan untuk mencegah apa yang dilakukan oleh Kogan, yakni mengakses data teman (pengguna)," tuturnya.
Di samping itu, Simon menegaskan, kebocoran data ke Cambridge Analytica, murni kesalahan Kogan. Menurutnya, Facebook tidak memiliki hubungan langsung dengan Cambridge Analytica yang mengolah data-data pengguna Facebook yang bocor saat ini.
"Jadi, pada saat insiden kebocoran itu terjadi, Facebook tidak memiliki hubungan sama sekali dengan pihak Cambridge Analytica. Hubungan itu yang terbangun adalah Kogan dengan Cambridge Analytica," tegasnya.
Perjalanan data pribadi. (Infografis/era.id)
Untuk itu, kata Simon, jelas tidak ada perjanjian atau agreement apapun yang disusun antara pihak Facebook dengan Kogan.
"Tidak ada nota kesepahaman atau MoU apapun yang tersusun dan tidak ada dokumen apapun yang mengaitkan Facebook dengan Cambridge Analytica. Itu sebetulnya adalah kebalikannya," tutup dia.