"(Detailnya) nanti kita lihat (penjelasan) dari Direktorat Cyber meminta keterangan apa saja, nanti kita cek," kata Wasisto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (18/9/2018).
Baca Juga : Facebook Bantah Teken MoU dengan Kogan
Wasisto menambahkan, Facebook ingin pertemuan ini tidak diungkap ke publik. Menurut Wasisto, pihak Facebook risih dengan kehadiran wartawan.
"Tapi saya sampaikan, wartawan ingin mengetahui seperti apa yang terjadi. Kita lihat perkembangannya seperti apa," ujarnya.
Pada Selasa (17/4), Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari dan Vice President and Public Policy Facebook Asia Pacific Simon Milner, memenuhi panggilan Komisi I DPR.
Pemanggilan itu terkait kebocoran data sekitar 1 juta pengguna Facebook di Indonesia yang dilakukan Cambridge Analytica. Ruben Hattari menegaskan, pihak Facebook tidak pernah menyetujui penggunaan data oleh Cambridge Analytica yang diperoleh dari aplikasi Dr Kogan.
Menurut dia, Dr Kogan dan Cambridge Analytica bertindak sebagai pihak ketiga yang independen.
"Penting untuk saya sampaikan bahwa tidak pernah terjadi kebocoran data dari sistem Facebook. Kejadian ini bukanlah kejadian di mana pihak ketiga menembus sistem Facebook atau berhasil lolos dari perangkat pengamanan data yang kami miliki," kata dia di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/4).
Baca Juga : Facebook Diancam Denda 1 Miliar Dolar AS
Kendati begitu, Ruben mengakui, kejadian itu merupakan bentuk pelanggaran kepercayaan dan kegagalan pihak Facebook untuk melindungi data pengguna.
"Kami mohon maaf atas kejadian tersebut," ucap Ruben.