ERA.id - Pegiat media sosial, Denny Siregar jadi bulan-bulanan netizen setelah sumbangan Rp2 triliun dari keluarga Akidi Tio diduga hoaks. Sebelumnya, Denny diketahui sempat memuji donasi yang kabarnya akan diberikan untuk penanganan COVID-19 di Palembang, Sumatera Selatan.
"Mungkin apa yang dilakukan oleh almarhum Bapak Akidi Tio, pengusaha dari Sumatera Selatan yang tidak dikenal namanya oleh banyak orang ini, menampar kita semua.." kata Denny dalam potongan video yang beredar di media sosial, dilihat Senin (2/8/2021).
"Terima kasih kepada keluarga almarhum Bapak Akidi Tio atas sumbangan Rp2 triliun," kata Denny.
Mengakui bahwa dirinya salah karena memuji aksi donasi keluarga Akidi Tio yang ternyata hoaks, Denny Siregar pun mengakui kekeliruannya.
"Iya, gua ngaku kena prank. Gua salah karena terlalu percaya. Namanya juga senang ada yg mau kasih bantuan.." cuit Denny Siregar di akun Twitternya, Senin (2/8/2021).
Denny kemudian mengungkit kasus hoaks yang pernah dibuat oleh aktivis perempuan, Ratna Sarumpaet. Saat itu, sejumlah pihak termasuk para politisi dari pihak oposisi mempercayai pernyataan Ratna yang mengaku babak belur karena dikeroyok orang tak dikenal di Bandung. Namun, faktanya hal itu hoaks.
"Lu juga pernah, kan? Waktu belain Ratna Sarumpaet?" ujar Denny.
Denny juga menyindir bahwa dirinya kini paham apa yang dirasakan oleh sejumah politisi karena pernah membela hoaks Ratna Sarumpaet.
"Gua akhirnya paham bagaimana perasaan @fadlizon Rizal Ramli @Andiarief__waktu kena prank Ratna Sarumpaet..Sakitnya tuh disini... 😂😂" kata Denny.
Saat ini, Polda Sumatera Selatan telah mengamankan dua orang perwakilan keluarga Akidi Tio. Mereka adalah Heriyanti selaku anak perempuan almarhum Akidi Tio dan dr. Hardi Darmawan (dokter pribadi keluarga almarhum) yang berhubungan langsung dalam rencana pemberian dana tersebut kini diperiksa secara intensif di Mapolda Sumatera Selatan, Senin (2/8/2021).
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Pol Hisar Siallangan mengatakan bahwa keduanya diperiksa untuk dimintai keterangan terkait dengan kepastian uang senilai Rp2 triliun sebab sampai saat ini uang tersebut belum ada, padahal sudah jatuh tempo pencairan.
"Semestinya hari ini sudah ada uang tersebut. Akan tetapi, saat kami tunggu sampai pukul 14.00 WIB uang tersebut belum ada di rekening giro Bank Mandiri milik mereka. Oleh karena itu, kami panggil mereka untuk dimintai kejelasan," kata Kombes Pol. Hisar Siallangan di Palembang, Senin (2/8/2021).