Kisah UNBK Anak SMP Kini Tak Seindah Zaman Dulu

| 23 Apr 2018 17:30
Kisah UNBK Anak SMP Kini Tak Seindah Zaman Dulu
Ilustrasi UNBK (Foto: Patricia Astrid)
Jakarta, era.id - Ini adalah hari besar buat May Santika dan anaknya, Intan. Karenanya, sejak pagi, May sudah tiba di SMPN 98 Jakarta. May sengaja mengantar Intan ke sekolah hari ini. May yakin, kehadirannya mampu membuat sang anak lebih tenang dan percaya diri menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP, Senin (23/4/2018).

Tapi, May yang menunggu di dalam mobil yang dia parkir beberapa meter dari sekolah malah ikutan panik kala waktu makin siang, menunjukkan pukul 10.00 WIB, ketika sang anak memberinya kabar bahwa ujian belum dimulai. Padahal, menurut jadwal, pada jam tersebut Intan seharusnya sudah memulai ujian kedua.

"Akhirnya saya coba cek berita. Ternyata ada masalah sama server. Dan ternyata itu banyak (yang bermasalah), enggak cuma di Jakarta," tutur May kepada era.id.

May betul, kendala server nyatanya enggak cuma terjadi di Jakarta. Di Bogor, Rini Suryati, seorang wali murid mengatakan, anaknya yang bersekolah di SMPN 4 Bogor juga mengalami hal yang sama. "Diundur hingga pukul 13.00 WIB karena kendala server," ungkap Rini sebagaimana dilansir Antara.

Kendala server itu ternyata enggak cuma memengaruhi pelaksanaan UNBK di sekolah-sekolah negeri. Siswa-siswi di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Khairiyah, Mampang, Jakarta Selatan, terpaksa menghadapi pengalaman tak enak karena ujian berbasis komputer yang terkendala teknis.

Baca Juga : Mendikbud Akui Sulitnya Soal Ujian Nasional

Inung, salah satu orang tua murid mengungkap, sang anak sejatinya terjadwal untuk mengikuti ujian sesi kedua pada pukul 09.30 WIB. Namun, hal itu tertunda hingga pukul 10.30 WIB. Meski demikian, kata Inung, semangat sang anak menghadapi UNBK berhasil melampaui berbagai ketakutan soal kendala dan tetek bengek alasan lain.

Wilayah lain

Kendala server di hari pertama pelaksanaan UNBK tingkat SMP ini enggak cuma dialami siswa-siswi di Jakarta, Bogor, atau wilayah lain di Pulau Jawa. Di berbagai belahan pulau lain, para peserta UNBK turut mengalami berbagai kendala terkait pelaksanaan UNBK. Di Batam, kendala server juga sempat menyebabkan tertundanya pelaksanaan UNBK. 

Enggak cuma itu, keterbatasan perangkat komputer juga menyulitkan pelaksanaan UNBK di Batam. Di SMPN 3 Kota Batam misalnya. Sekolah terpaksa membagi pelaksanaan UNBK menjadi tiga sesi. Jumlah perangkat komputer yang hanya 160 unit sangat jauh di bawah jumlah peserta UNBK yang mencapai 463 orang. Menurut Kepala SMPN 3 Batam, Wiwik Darwiyati, jumlah unit komputer yang tersedia saat ini merupakan 40 komputer milik sekolah dan 120 komputer pinjaman dari orang  tua murid.

Baca Juga : Ujian Nasional dengan Nalar Tingkat Tinggi

Beda Batam, beda pula di Mataram. Jika sebagian besar pelaksanaan UNBK terkendala oleh hal-hal teknis, di Mataram, pelaksanaan UNBK justru terkendala oleh listrik padam akibat sebuah pohon yang ditebang.  "Beberapa SMP/MTs yang sedang melaksanakan UNBK, antara lain SMP Negeri 1 Gerung, dan SMP Negeri 4 Gerung, ikut terdampak kejadian tersebut," kata Hubungan Masyarakat (Humas) PT PLN Wilayah NTB Rachmawan Primadya, di Mataram.

Rachmawan mengatakan, penebangan pohon yang dilakukan oleh warga terjadi di Jalan TGH Abdul Hafidz, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat. Pohon yang ditebang menimpa tiang listrik hingga patah dan rubuh, sehingga menyebabkan listrik di beberapa wilayah padam. Setelah kejadian, kata dia, petugas PLN langsung memperbaiki dan melakukan pengalihan aliran listrik ke lokasi sekolah terdampak agar UNBK dapat kembali terlaksana.

Jawaban stakeholder

Terkait kendala tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hamid Muhammad mengatakan, saat ini kendala server telah ditangani oleh pihak Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud.

Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud, Totok Suprayitno mengatakan, pihaknya telah memberikan keleluasaan kepada pihak sekolah untuk mengatur maju atau mundurnya jadwal pelaksanaan UNBK kepada tiap-tiap sekolah. "Sekolah bisa memundurkan jadwal ujian, sampai persoala server ini selesai," kata Totok, ditulis Antara.

Sebanyak 4.296.557 siswa SMP dan MTs mengikuti UN yang diselenggarakan pada 23 April hingga 26 April 2018. Dari jumlah tersebut, peserta yang mengikuti UNBK sebanyak 63 persen atau 2.694.692 siswa dan UNKP diikuti 1.601.865 siswa atau 37 persen.

UN untuk tingkat SMP mengujikan empat mata pelajaran yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pada tahun ini, hanya dua provinsi yang menyelenggarakan UNBK 100 persen yakni DKI Jakarta dan DI Yogyakarta. Untuk UN susulan sendiri akan dilangsungkan pada 8 dan 9 Mei 2018, serta pengumuman pada 23 Mei.

Rekomendasi