ERA.id - Nama eks pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab kembali jadi perbincangan hingga jadi trending topic di Twitter pagi ini, Selasa (31/8/2021).
Hal itu menyusul keputusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang menolak banding yang diajukan Habib Rizieq dalam perkara tes usap palsu RS Ummi, Bogor. Pengadilan Tinggi DKI pun menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur dalam perkara tersebut dengan vonis pidana penjara 4 tahun.
Bersamaan dengan itu, puluhan massa pendukung Habib Rizieq melakukan long march di Jalan Cempaka Putih Raya untuk mengawal jalannya sidang putusan banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Senin (30/8).
Gesekan antara simpatisan Habib Rizieq dan aparat kepolisian yang mengawal jalannya sidang pun tak bisa dihindarkan. Petugas gabungan menangkap 27 simpatisan Habib Rizieq yang digiring ke Polda Metro Jaya dan 9 orang lainnya dibawa ke Polres Metro Jakarta Pusat pada Senin (30/8).
Terlepas dari sejumlah kasus dan kontroversi Habib Rizieq, ada sejumlah fakta menarik yang jarang diketahui tentang sosok pria yang kerap dijuluki "Imam Besar" tersebut.
Berikut fakta Habib Rizieq yang jarang diketahui orang, yang berhasil dirangkum ERA.id dari berbagai sumber:
1. Bergelar Ph.D
Latar belakang pendidikan Habib Rizieq bisa dibilang cukup cemerlang. Setelah menamatkan SMA-nya, Habib Rizieq melanjutkan program sarjana jurusan Studi Agama Islam (Fiqih dan Ushul Fiqh) ke Universitas Raja Saud yang ditempuhnya selama empat tahun. Pada tahun 1990, Habib Rizieq dinyatakan lulus, lengkap dengan predikat Cum Laude.
Ia juga sempat mengambil program pascasarjana di Universitas Islam Internasional Malaysia selama satu tahun. Namun, belum selesai karena terkendala biaya. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di bidang Syari'ah dan meraih gelar Master of Arts (M.A.) pada tahun 2008 di Universitas Malaya.
Pada tahun 2012, Habib Rizieq kembali ke Malaysia dan melanjutkan program pendidikan doktor dalam program Dakwah dan Manajemen di Fakultas Kepemimpinan dan Pengurusan Universitas Sains Islam Malaysia (USIM).
Kemudian baru pada 15 April 2021, Habib Rizieq menyelesaikan studi S3-nya di Universitas Sains Islam Malaysia, meski berstatus sebagai terdakwa sejumlah kasus.
Tesis S3 Habib Rizieq dengan judul "Metodologi Pemilahan Ushul & Furu" itu membedah 73 aliran dalam Islam telah selesai diuji pada pukul 15.00 waktu Malaysia.
"Alhamdulillah, IB HRS kini telah resmi gelar PhD," kata salah satu pengacara Habib Rizieq, Ali Alatas, Kamis (15/4/2021).
2. Pernah Bersekolah di Sekolah Kristen
Kehidupan masa kecil Habib Rizieq dilalui dengan penuh perjuangan. Ayahnya wafat pada tahun 1966 saat Habib Rizieq berusia 11 bulan. Sejak saat itu, ia diasuh oleh ibunya, Syarifah Sidah, dan tidak dididik di pesantren.
Setelah berusia empat tahun ia mulai rajin mengaji di masjid-masjid dekat rumahnya. Sebagai orang tua tunggal, ibunya yang bekerja sebagai penjahit pakaian dan perias pengantin juga sangat memperhatikan pendidikan Habib Rizieq serta membimbingnya dengan pendidikan agama.
Setelah lulus sekolah dasar pada tahun 1975 di SDN 1 Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada tahun 1976 Habib Rizieq melanjutkan sekolah menengahnya ke SMP 40 Pejompongan, Jakarta Pusat. Namun karena jarak sekolah dengan rumahnya di Petamburan terlalu jauh, ia kemudian dipindahkan ke sekolah yang relatif lebih dekat dengan tempat tinggalnya, yaitu SMP Kristen Bethel Petamburan dan lulus tahun 1979.
3. Dinobatkan sebagai Mufti Agung Kesultanan Sulu Darul Islam
Dalam setiap acara, simpatisan Habib Rizieq kerap menyematkan gelar DPMSS di belakang nama sang habib. Ternyata itu merupakan gelar yang dinobatkan oleh Sultan Sulu sebagai Mufti Agung Kesultanan Sulu Darul Islam pada 19 Maret 2019. DPMSS merupakan akronim dari gelar Datu Paduka Maulana Syar'i Sulu.
Kesultanan Sulu sendiri adalah sebuah pemerintahan Muslim yang pernah menguasai Laut Sulu di Filipina Selatan. Kesultanan ini didirikan pada tahun 1450. Pada zaman kegemilangannya, negeri ini telah meluaskan perbatasannya dari Mindanao hingga bagian timur negeri Sabah (sekarang di menjadi bagian dari Sabah dan Kalimantan Utara).
Pada tahun 1703, Kesultanan Brunei menganugerahkan bagian timur Sabah kepada Kesultanan Sulu atas bantuan mereka menumpas pemberontakkan di Brunei. Pada tahun yang sama, Kesultanan Sulu menganugerahkan Pulau Palawan kepada Sultan Qudarat dari Kesultanan Maguindanao sebagai hadiah perkawinan Sultan Qudarat dengan puteri Sulu dan juga sebagai hadiah persekutuan Maguindanao dengan Sulu. Sultan Qudarat kemudian menyerahkan Palawan kepada Spanyol.
4. Keturunan Si Pitung
Selain dikenal sebagai adalah keturunan ke-38 Nabi Muhammad dari garis ayah, yakni Hussein Shihab, Habib Rizieq juga disebut-sebut sebagai keturunan pendekar Betawi Si Pitung.
Hal itu merujuk pada asal usul pernikahan kakek dan nenek Habib Rizieq. Kakek Habib Rizieq yakni Muhammad Shihab dinikahkan dengan keponakan Pitung dari Kebon Nanas, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Kisah tersebut diamini oleh sejarawan Jakarta, Alwi Shahab. Menurut dia, kakek Habib Rizieq yakni Muhammad Syihab, dijodohkan dengan kerabat dekat Si Pitung yang merupakan jagoan Betawi dari awal abad ke-20. Dari perkawinan itu, lahir Hussein Syihab, ayah Rizieq.
"Entah anaknya atau keponakannya," kata Alwi Shahab, seperti dikutip dari tempo.co, Senin (8/2/2021).
ERA.id pernah mengulas cerita tentang Habib Rizieq yang diyakini mewarisi darah Si Pitung dalam artikel berjudul Tidak Cuma Mewarisi Darah Nabi Muhammad, Kabarnya Habib Rizieq Juga Keturunan Si Pitung.
Nah, berikut sejumlah fakta tentang Habib Rizieq yang jarang diketahui. Ikuti terus ERA.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya dan jangan lupa follow akun media sosial dan YouTube ERA.id.