Setara: Persekusi di CFD Wujud Kemunduran Demokrasi

| 30 Apr 2018 18:41
Setara: Persekusi di CFD Wujud Kemunduran Demokrasi
Suasana CFD (era.id)
Jakarta,era.id - Ketua Setara Institute, Hendardi menilai intimadasi yang dilakukan sekelompok warga yang mengenakan kaus bertuliskan #2019GantiPresiden atas beberapa warga yang menggunakan kaus bertuliskan #DiaSibukKerja saat acara Car Free Day, merupakan bentuk kemunduran demokrasi. Hendardi menilai, tindakan yang mengarah kepada intimidasi ini merupakan bentuk ancaman kebebasan warga sipil. 

"Setiap warga negara mendapatkan jaminan peraturan perundang-undangan untuk mengekspresikan pandangannya termasuk preferensi politiknya secara bebas," kata Hendardi lewat pernyataannya yang diterima era.id, Senin (40/4/2018).

Menurut Hendardi, persekusi dan tindakan intimidasi seperti ini merupakan tindakan melanggar hukum. Perbuatan tersebut, kata dia, dapat dimintakan pertanggungjawaban sesuai mekanisme hukum pidana. 

Lebih jauh, Hendardi mendorong Pemerintah DKI Jakarta, untuk mengevaluasi secara adil penggunaan CFD dan ruang publik lainnya untuk kegiatan kampanye politik. 

 

Tidak hanya itu, Hendardi juga meminta aparat melakukan melakukan tindakan lebih jauh untuk melakukan pencegahan agar peristiwa serupa tidak terulang kembali. 

"Setelah peristiwa intimidasi yang terjadi kemarin, Aparat kepolisian dapat mengambil tindakan hukum, mulai dari pembinaan hingga penangkapan, untuk memberikan efek jera dan mengantisipasI kerawanan di tahun politik elektoral 2018 dan 2019," kata Hendardi.

Terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta, Yani Wahyu Purwoko mengatakan, akan ada penambahan personel Satpol PP untuk mengawasi kegiatan car free day (CFD) di Bundaran HI, Jakarta. Hal itu menyusul insiden persekusi yang terjadi pada Minggu (29/4/2018) kemarin. Yani mengatakan, personel Satpol PP akan ditambah sebanyak 50 personel untuk berjaga dari Patung Kuda sampai Bundaran Hotel Indonesia (HI).

"Kemarinkan 150 personel, kita pastikan tambahin lagi 50 jadi 200 personel," kata Yani di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (30/4/2018). 

Tags : persekusi
Rekomendasi