Namun, di tengah penuhnya massa aksi dari kelompok buruh, ada dua orang anak yang berdiri di dekat barisan personel kepolisian di Jalan Medan Merdeka Barat. Kedua anak itu mengangkat poster dengan pesan setop kriminalisasi petani dan mengkritisi UU MD3. Begitu luar biasa pengetahuan anak ini.
Baca serunya melihat buruh menerobos kawat berduri
Mereka adalah putra Dewi Suripa, anggota GSBI (Gabungan Serikat Buruh Indonesia). Dewi mengaku sengaja membawa anaknya yang berusia 6 tahun dan 7 tahun demo supaya terbiasa dengan suasana unjuk rasa.
"Sengaja saya ajak supaya anak-anak terbiasa," kata Dewi, warga Pasarkemis, yang merupakan buruh pabrik sepatu di Tangerang, saat ditemui di lokasi demonstrasi. Tapi dia tidak menjelaskan sudah berapa kali anak-anaknya itu dibawa demo.
Anak-anak ikut demo buruh di Jakarta, Selasa (1/5/2018) (era.id)
Padahal, mengajak anak-anak berdemonstrasi tidak diperkenankan. Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, mengatakan orang tua sebaiknya bijak. Menurut Arist, tumbuh kembang anak dapat terganggu karena belum siap berdemonstrasi secara fisik dan psikis.
Baca: Peringati May Day dengan Gembira dan Damai
"Tanpa sadar, ketika kita mengajak anak saat aksi, kita seringkali mengajarkan anak untuk tidak menyukai dan bahkan tidak peduli terhadap simbol-simbol keberagaman. Akibatnya, akan tumbuh perilaku intoleransi di antara sesama anak," ungkap Arist.
Demonstrasi buruh di Jakarta berlangsung sejak pagi hingga sore ini. Massa buruh menggelar aksinya di depan Istana Kepresidenan dan di depan Gedung MPR-DPR. Massa buruh yang berdemonstrasi di depan Istana banyak yang beristirahat di kawasan Monas.