Tokoh 212 Yusuf Martak Sebut Luhut Nggak Ada Apa-apanya: Kosong di Mata Saya Kok..

| 07 Sep 2021 13:33
Tokoh 212 Yusuf Martak Sebut Luhut Nggak Ada Apa-apanya: Kosong di Mata Saya Kok..
Yusuf Martak dan Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Antara)

ERA.id - Ketua GNPF-Ulama, Ustaz Yusuf Martak mengkritik Menteri Koordinator Budang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang menurutnya menguasai banyak tugas dan jabatan.

Yusuf juga menyoroti pemberitan terkait masuknya tenaga kerja asing (TKA) saat aturan PPKM diterapkan.

"Bukan main-main, PPKM diadakan berkepanjangan, diperpanjang, tapi tenaga kerja asing dibiarkan masuk," kata Yusuf Martak saat hadir dalam deklarasi 'Majelis Penderitaan Rakyat', yang diinisiasi tokoh gerakan 212, beberapa waktu lalu.  

Ia lantas mempertanyakan apa kelebihan Menko Luhut, sehingga terkesan tidak ada yang berani kepadanya.

"Kenapa sih cuma LBP aja nggak ada yang berani. Apa sih kelebihannya LBP. LBP nggak ada apa-apanya. Kosong di mata saya kok," kata Yusuf Martak.

"Seorang menteri bisa menguasai seluruh tugas dan jabatan. Berarti kabinet yang lain mandul. Memang sengaja dipasang orang-orang mandul semuanya," tambah dia.

Menanggapi itu, mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean bertanya balik apa kelebihan Yusuf Martak, selain mengumpulkan massa untuk menggelar demonstrasi.

Ia lantas menyebut bahwa Luhut telah mempertaruhkan nyawanya demi membela NKRI dalam perang. "LBP sudah pertaruhkan nyawanya membela NKRI dalam perang atas nama Merah Putih. Telah memberi pekerjaan pada banyak orang, dan memberi jalan pendidikan bg banyak anak2 bangsa," kata Ferdinand di akun Twitternya.

"Ada yg tau Yusuf Martak lakukan hal baik apa utk negara ini? Kalau bikin gaduh dgn demo2nya sy tau," tambah dia.

Ferdinand menambahkan bahwa LBP tidak pernah menyatakan dirinya orang kuat, apalagi imam besar. Namun, dirinya banyak berbuat bagi bangsa dan negara.

"LBP tak tak pernah menyatakan dirinya orang kuat, orang hebat apalagi imam besar. Tapi yang pasti LBP telah banyak berbuat untuk negerinya dgn segala loyalitas dan nasionalismenya," kata dia.

"Beda dgn bbrp turunan imigran asing yg kerjanya ngericuhin bangsa ini."

Rekomendasi