"Semuanya akan saya datangi karena itu adalah salah satu tugas Menhan untuk melihat kesiapan pertahanan saya melihat alatnya bagus enggak ya," kata Ryamizard di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (4/5/2018).
Menurutnya, pemeliharaan alutsista sangat penting agar masa pemakaian alat berumur panjang. "Kita masa pakainya termasuk yang panjang, seperti misalnya pesawat ATA. Kalau di Singapura, beli pesawat segala macam itu bisa. Tetapi kita yang sudah tua masih bisa dipakai jalan, artinya pemeliharaan itu penting," lanjutnya.
Ditambahkannya membeli alusista merupakan perkara yang mudah, namun merawat dan membuat sendiri alusista cukup sulit. Selain itu, pendanaan yang kuat juga dia anggap jadi hal penting dalam pemeliharaan alutsista.
"Kalau Amerika Serikat atau Australia, belanjanya itu besar anggarannya. Kalau kita besaran yang lain, pasti ini kecil. Nah, sekarang kita sedang besarkan yang ini," tambahnya.
Baca Juga: Menhan: TNI Selamanya Tentara, Bukan Politikus
Ryamizard juga menegaskan kunjungan ini hanya untuk memastikan keamanan nasional. Dia menampik kunjungannya berkaitan dengan suhu politik jelang Pemilu 2019.
"Enggak ada. Saya paling enggak suka. Kita ini pesta demokrasi joget-joget. Ini kok seram-seraman. Bagaimana pesta seram-seraman? Kayak mau perang aja. Enggak boleh. (Kunjungan ini untuk) menjaga keamanan saja," ujar dia.
Meski begitu, Kemenhan tetap melakukan persiapan dan antisipasi jelang Pemilu 2019. Ryamizard mengatakan dalam waktu dekat akan membahas situasi keamanan bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
"Segala situasi kita harus siap. Situasi ini kita siap gini, situasi begitu kita siap begitu. Jadi saya harap posisi apapun yang masalah ini kita akan tuntaskan dengan baik," ujar Ryamizard.