"Total 18 orang yang meninggal dunia," kata Barung di Surabaya.
Rinciannya, tujuh orang meninggal dunia karena ledakan bom di Gereja Santa Maria Tidak Bercela. Dua di antaranya adalah pelaku, dan lima orang lainnya adalah masyarakat.
"Dari peristiwa ini juga, pimpinan tadi diberikan perhatian dan sumbangsih, tali asih dari pimpinan polri, Aiptu Junaidi dan Aiptu Nurhadi (yang menjadi korban luka-luka)," ujar Barung.
(Infografis jumlah korban/era.id)
Kemudian, korban di Gereja Kristen Indonesia Diponegoro meninggal dunia tiga. Ketiganya adalah pelaku teror bom yang terdiri dari ibu dan dua anaknya, yaitu Puji Kuswati, FS (12) dan PR (9).
"Kita syukur tidak ada meninggal masyarakat," kata dia.
Sementara itu, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Arjuno terdapat delapan orang yang meninggal dunia. Satu di antaranya adalah pelaku, Dita Oepriarto,
"Ternyata perkembangan tujuh masyarakat yang meninggal dan satu pelaku meninggal di situ. jadi ada delapan, termasuk pelaku," kata dia.