ERA.id - Ketua Umum DPP PSI Giring Ganesha akhirnya angkat bicara soal tudingan dirinya di-DO dari Universitas Paramadina yang pernah dipimpin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Eks vokalis band Nidji itu menyebut bahwa selama berkuliah dirinya tidak pernah bertemu langsung dengan Anies yang notabene menjabat rektor di kampus tersebut pada tahun 2008.
Menurut informasi, Giring berkuliah di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Paramadina pada tahun 2002, tetapi ia mengambil cuti kuliah pada 2005.
"Saya tidak pernah bertemu langsung dengan Mas Anies. Saat saya masuk, rektor kami saat itu adalah almarhum Dr. Nurcholish Madjid atau Cak Nur," kata Giring lewat video yang diunggah di akun Instagramnya, dilihat ERA.id, Rabu (29/12/2021).
Giring juga menyebut saat Anies menjabat rektor di Universitas Paramadina, dirinya sudah tidak lagi aktif di kampus karena memilih melanjutkan karier bermusiknya.
Pria kelahiran Jakarta, 14 Juli 1983 itu mengaku sempat dihadapkan pada dua pilihan, antara melanjutkan pendidian atau karier bermusik. Namun, Giring akhirnya memilih bermusik.
Selain terkendala biaya, Giring Ganesha menyebut bermusik merupakan passionnya saat itu.
"Saya memilih untuk membangun mimpi saya di karier musik bersama Nidji. Saya memilih musik karena ingin mengejar mimpi-mimpi saya, itu passion saya, dan saya tidak mau merepotkan ibu saya yang single parent semenjak tahun 1998," kata Giring.
Sebelumnya, beredar sebuah tangkapan layar bukti bahwa Giring pernah dikeluarkan dari kampus. Informasi itu salah satunya diunggah oleh mantan politikus Partai Demokrat, Roy Suryo.
Data itu tercatat di Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDDikti), Giring Ganesha tercatat berstatus mahasiswa yang dikelaurkan dari Universitas Paramadina untuk jenjang S1 program studi Ilmu Hubungan Internasional.
"FAKTA ini memang perlu ditengah2 "iklim kebohongan" yg merajalela dimana2, Setidaknya Masyarakat mulai berani bicara. Jadi kalau D.O ya D.O, Tdk usah dibanding2kan dgn Lulusan ASLI apalagi Rektor. Padahal ada juga D.O yg jadi Ketua, Dewan Pakar, bahkan "Lurah" ... dsb dsb AMBYAR," cuit Roy Suryo, diliihat ERA.id, Selasa (28/12/2021).