ERA.id - Pegiat media sosial, Permadi Arya jadi 'bulan-bulanan' netizen usai menyebut Islam Radikal lebih berbahaya dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Lewat postingan di akun Instagram pribadinya, pria yang akrab disapa Abu Janda itu beri balasan menohok.
Ia mengunggah foto dirinya di depan Monumen Ground Zero di Bali yang memperlihatkan nama-nama korban tragedi Bom Bali pada yang meledak pada 12 Oktober 2002.
"Sda yang protes dengan konten saya "kelompok islam radikal lebih berbahaya dari OPM". lalu ngedebat saya: OPM sudah bunuh TNI, islam radikal bunuh siapa? nih jawabannya di belakang saya: bom Bali 200 tewas..," kata Abu Janda, dilihat ERA.id.
"Belum lagi bom BEJ 15 tewas.. bom JW Marriott 14 tewas.. bom Kedubes Australi 5 tewas.. bom Surabaya 15 tewas.. bom gereja hampir setiap tahun.. SKAK MAT DRUN," lanjut dia.
Sebelumya, Abu Janda menyebut kelompok Islam Radikal jauh lebih berbahaya dari OPM.
Menurut dia, OPM bertujuan ingin ingin lepas dari Indonesia dan mendirikan negara Papua, sedangkan Islam radikal bertujuan ingin mengganti dasar negara Indonesia menjadi syariat Islam.
Selain itu, OPM bersenjatakan senjata laras panjang, sedangkan Islam radikal bersenjatakan ayat yang ditafsirkan keliru untuk menyesatkan anak bangsa.
"Kelompok islam radikal jauh lebih berbahaya dari OPM (sebuah analisa). Tindakan Jend. Dudung dan Danrem Brigjen Achmad Fauzi sudah tepat 👍," kata dia.