ERA.id - Nama pendakwah Haikal Hassan kembali jadi sorotan usai video ceramah lawasnya viral di media sosial. Dalam ceramahnya, Haikal Hassan dianggap menghina Proklamator Soekarno dengan menyebutnya sebagai tukang penjarain ulama.
"Jangan ditutup-tutupin ini sejarah. Jangan lupa Bung Karno itu tukang penjarain ulama bersama Nasakomnya," kata Haikal dalam video ceramahnya yang diterima ERA.id.
Pernyataan itu pun berujung pada rencana pelaporan Haikal Hassan ke Bareskrim Polri oleh organisasi sayap PDI Perjuangan yakni (REPDEM).
Ketua Umum REPDEM, Wanto Sugito mengatakan selain karena menghina Bung Karno, pelaporan itu dilakukan agar tidak ada gejolak di luar karena videonya sudah viral di media sosial.
"Kami menyayangkan apa yang dikatakan oleh Haikal Hassan karena mengeneralisir istilah ulama, seakan-akan Bung Karno berhadap-hadapan dengan para ulama," kata Wanto di Bareskrim Polri, Jumat (11/2/2022)
"Tolong dijaga omongannya karena berpotensi untuk memecah persatuan anak bangsa," tambah dia.
Isi ceramah Haikal Hassan yang dianggap menghina Bung Karno bisa dilihat di sini.
Pada video terbarunya, Haikal Hassan tampak seperti meralat pernyataannya yang sempat menyebut Bung Karno tukang penjarain ulama.
Dalam video yang diunggah oleh akun Twitter pagiat media sosial, Yusuf Muhammad, pria yang akrab disapa Babe Haikal itu mengatakan bahwa ia menyadari tak seharusnya berkata demikian dalam ceramahnya.
"Saya sedang bercerita sebuah sejarah yang memang sebenarnya saya sadari memang tidak perlu diungkit. Saya betul-betul mengagungkan, memuliakan, dan mendoakan (Bung Karno)," kata Haikal.
Ia juga mengaku bahwa di akhir khutbahnya selalu mendoakan Bung Karno maupun presiden Indonesia yang sudah wafat.
Sekjen HRS Center itu lantas meminta maaf soal perkataannya yang menyebut Bung Karno tukang penjarain ulama. "Saya minta maaf yang sebesar-besarnya," imbuh dia.
Bahkan, lanjut Haikal, dirinya pernah menyebut Bung Karno sebagai seorang wali (kekasih Allah). Hal itu karena membaca buku "Bung Karno Mencari dan Menemukan Tuhan".
"Saya baca dalam buku 'Bung Karno Mencari dan mMenemukan Tuhan' itu luar biasa. Dalam buku itu tercatat di bagian awal Ibu Megawati Soekarnoputri mudah-mudahan beliau mendengar itu mewudhukan Bung Karno," kata dia.
"Itu artinya di saat-saat Bung Karno kritis beliau masih tetap menjalankan salat dan diwudhukan oleh Ibu Megawati," lanjut dia.
Menanggapi itu, pegiat media sosial Yusuf Muhammad menyebut Haikal licin bak belut karena berkelit ketika bersalah.
"Orang ini licin banget! Kata orag jawa kayak welut (belut) kecemplung oli. Setelah ngatain Sukarno tukang memenjarakan ulama, kini bilangnya Sukarno kayak wali. 😳😳," kata dia.