Ditulis Tangan, Alquran ini Terbuat dari Sutra

| 28 May 2018 05:31
Ditulis Tangan, Alquran ini Terbuat dari Sutra
Ilustrasi (era.id)
Jakarta, era.id - Sekelompok seniman di Afghanistan berhasil menyelesaikan satu-satunya Alquran yang dibuat dari bahan sutra. Kitab suci yang berisikan 610 halaman ini pun dibuat dengan tangan.

Alquran itu dibuat oleh 38 penulis kaligrafi dan diselesaikan dalam waktu 2 tahun. Halaman sampul Alquran itu dibuat dari bahan kulit kambing. Total berat Alquran itu mencapai 8,69 kg. 

Seorang kaligrafer bernama Khwaja Qamaruddin Chishti (66) mengatakan, bahwa mereka berniat untuk memastikan bahwa kaligrafi tidak mati di Afganistan. Menurutnya, Alquran merupakan teks yang suci dan kaligrafi sangat dihargai dalam seni Islam.

"Ketika Alquran datang ke dalam seni, kita tidak bisa memberi harga pada itu. Tuhan telah mempercayakan kita dengan pekerjaan ini (Alqur'an), dan ini lebih berarti bagi kita daripada aspek keuangan," kata Chishti, dilansir di Saudi Gazette, Minggu (27/5).

Dengan menggunakan pena tinta bambu atau buluh, Christi dan sesama rekannya menghabiskan waktu hingga dua hari untuk menyalin ayat demi ayat dalam Al Quran setiap halamannya. Semua dilakukan dengan hati-hati, terkadang dibutuhkan waktu yang lebih lama jika mereka ada kesalahan dan terpaksa harus memulainya kembali dari awal.

Para seniman ini menggunakan teknik tulisan Naskh, sebuah gaya kaligrafi yang berkembang pada era Islam awal untuk menggantikan Kufic, karena lebih mudah dibaca dan ditulis. Termasuk hiasan di sekitar naskah, yang dikenal sebagai iluminasi, tiap halamannya memerlukan waktu pengerjaan lebih dari sepekan

Tinta yang digunakan pun terbuat dari bahan alami termasuk lapis tanah, emas dan perunggu. Hal ini dilakukan untuk menciptakan kembali bentuk tulisan yang populer pada dinasti Timurid sekitar abad 15 hingga 16 di kota Herat. 

"Menyalin Alqur'an ke dalam bahan sutra sangat langka," kata direktur Turquoise Mountain di Afganistan, Nathan Stroupe.

Untuk saat ini, Alquran berbahan sutra tersebut akan disimpan dalam kotak kayu walnut yang dibuat dengan ukiran khusus untuk melindungi halaman-halamannya yang halus dari berbagai elemen dan disimpan di kantor Turquoise Mountain, yang berada di Murad Khani.  

Yayasan Turquoise Mountain telah melatih ribuan pengrajin dengan dukungan Pangeran Charles di Inggris, British Council, dan USAID. Nathan mengatakan proyek tersebut merupakan cara yang mengagumkan untuk melatih murid dalam level tinggi dalam melestarikan tradisi. 

"Jika seorang pangeran Saudi atau kolektor buku di London tertarik, kami mungkin akan berpikir harga antara 100.000 dollar AS hingga 200.000 dollar AS," ucapnya seperti dikutip era.id.

Tags : eramadan
Rekomendasi