"Kalau kita lihat di trotoar yang lebar di New York itu atraksinya bisa mulai dari atraksi musik, mungkin musik tradisional,” ucap Sandi di Balai Kota Jakarta, Senin (4/12/2017).
Dikatakan Sandi, atraksi budaya itu berguna untuk menyatukan warga Jakarta. Pihaknya memastikan, atraksi tersebut tidak akan mengganggu pejalan kaki.
"Jadi kita liat nanti gimana flow-nya enggak ganggu pedestrian. Jadi kalau udah luas, ada spot sedikit untuk persatukan warga itu layak dipertimbangkan," urainya.
Wacana pengadaan atraksi di trotoar Jakarta sudah lama disuarakan Pemprov DKI Jakarta. Namun hingga kini program tersebut belum terlaksana. Selain menampilkan atraksi, trotoar di era Anies-Sandi rencananya juga akan mengakomodasi pedagang kaki lima
Pada 2017, Pemprov DKI melalui Dinas Bina Marga berencana membangun trotoar sepanjang 80 kilometer di lima wilayah kota administratif di Ibu Kota, dengan total anggaran senilai Rp412 miliar yang berasal dari APBD 2017.
Sejumlah jalur pedestrian yang dibangun antara lain Kawasan Istiqlal dan Jalan Veteran (Jakarta Pusat); Jalan Mahakam, Jalan Barito, dan Jalan Kyai Maja (Jakarta Selatan); Jalan Jatinegara Barat dan Jalan Jalan Jatinegara Timur (Jakarta Timur); Kawasan Kota Tua dan Sunter (Jakarta Utara); serta Jalan Kyai Tapa (Jakarta Barat).