ERA.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah memberikan solusi dengan membuka kelas virtual di beberapa daerah yang zonasinya tidak memiliki SMA. Di kota Solo, ada satu kelas yang dibuka di kecamatan Pasar Kliwon.
"Saya kira memang lebih pas kalau offline. Tapi kita tunggu saja dari Pak Gubernur. Solusinya ya sekolahnya ditambah,” kata Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat ditemui di Balai Kota Solo, Rabu (6/7/2022).
Saat ini Pemkot Solo sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah terkait kekurangan sekolah di beberapa zonasi ini. Menurut Gibran, jika tidak membangun sekolah, maka tiap tahun permasalahan akan berulang.
”Penyelesaiannya ya ditambah sekolahe. Kalau sekolah nggak ditambah, SMA nggak ditambah akan seperti ini terus,” katanya.
Terkait dengan kelas virtual ini, Gibran sepakat jika ada pembelajaran secara offline. Apalagi saat ini ada beberapa SD yang layak regrouping karena kekurangan murid.
”Gitu ya boleh (memanfaatkan SD yang sudah diregrouping). Monggo kami fasilitasi jika arahannya seperti itu. Kami fasilitasi,” katanya.
Sebelumnya, telah ada 36 murid di Pasar Kliwon yang telah dipilih untuk masuk dalam kelas virtual. Dalam pertemuan tersebut wali murid diberikan sosialisasi terkait teknis sekolah virtual.
Camat Pasar Kliwon Ahmad Khoironi mengatakan jumlah pendaftarnya sudah melebihi kuota yang ditentukan. Namun ada satu murid yang memutuskan untuk mengundurkan diri.
”Jadi ada saat ini ada 35 murid yang terdata.
Sosialisasi ini dilakukan untuk memastikan calon siswa dan wali murid berminat mengikuti program kelas virtual. ”Kalau orang tua ingin agar pendidikan anaknya terjamin dan kualitas pendidikannya baik. Semua program ada kelemahan dan kelebihannya. Asal semua unsur berperan,” katanya.