Ngaku Kecolongan Soal Renovasi Ruang Kerja Megawati, Kepala BRIN: Sejak Awal Tidak Ada Rencana Mengubah Ruangan

| 18 Jul 2022 18:45
Ngaku Kecolongan Soal Renovasi Ruang Kerja Megawati, Kepala BRIN: Sejak Awal Tidak Ada Rencana Mengubah Ruangan
Megawati Soekarnoputri. (Foto:Antara)

ERA.id - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengaku ada hal yang terlewat dari rencana renovasi ruang kerja Dewan Pengarah BRIN. Akibatnya, proyek senilai Rp6,1 miliar itu dibatalkan.

Tri mengaku, sejak awal pihaknya tidak merencanakan untuk merenovasi ruang kerja milik Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri. Namun, belakangan diketahui proyek renovasi tersebut untuk semua ruangan dewan pengarah, termasuk Megawati.

"Sejak awal ruangan tersebut tidak ada rencana mengubah ruangan Ketua Dewan Pengarah BRIN," kata Tri melalui keterangan tertulis, Senin (18/7/2022).

Tri menjelaskan, renovasi lantai 2 Gedung BRIN yang terletak di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat itu hanya untuk wakil ketua, sekretaris, dan anggota dewan pengarah saja.

"Kebutuhan renovasi hanya untuk wakil, sekretaris, dan anggota dewan pengarah," kata Tri.

Tri juga mengungkapkan, sejak awal Megawati selaku Ketua Dewan Pembina BRIN sempat mengimbau agar lantai direnovasi untuk dijadikan ruang kerja Dewan Pengarah.

Dulunya, saat masih menjadi ruangan mantan Kepala BPPT, di lantai itu terdapat beberapa ruangan diantaranya seperti lounge, ruang makan, dan ruang audio yang lebih mirip ruang karaoke. Rencananya, ruangan-ruangan tersebut akan direnovasi untuk dijadikan ruang rapat besar.

"Sejak awal, Ketua Dewan Pengarah BRIN mengimbau untuk mengurangi hampir 40 persen luasan Ruang Kerja eks Kepala BPPT tersebut, yang sangat besar itu, untuk dijadikan Ruang Kerja Dewan Pengarah lainnya," ungkap Tri.

Meski dibatalkan, Tri menilai penataan ulang atau revitalisasi fungsi ruangan tetap perlu dilakukan, namun harus diputuskan berdasarkan beberapa pertimbangan. Termasuk mengubah sejumlah ruangan yang dulunya sangat mewah, menjadi lebih optimal.

"Selain itu ruangan yang dulunya kebesaran, mewah, berlebihan, akan diubah dan difungsikan menjadi jauh lebih optimal," katanya.

Ke depan penataan harus selalu mengedepankan pada fungsionalitas dan efisiensi anggaran. Namun untuk ruang kerja Megawati tetap tidak akan direnovasi seperti alasan semula.

"Ruangan yang ada di lantai 2 nantinya adalah ruang rapat besar dan kecil, ruang kerja dewan pengarah yang terdiri dari dua Wakil Ketua, Sekretaris, enam anggota Dewan Pengarah BRIN. Ruang kerja Ketua Dewan Pengarah tidak ikut diubah sama sekali, seperti rencana semula," paparnya.

Diketahui, berdasarkan situs lpse.brin.go.id yang dikutip pada Minggu (17/7), diketahui akan ada tender untuk proyek renovasi ruang kerja Dewan Pengarah BRIN.

Dalam laman LPSE tersebut, paket tersebut memiliki kode 7167760 dengan nama tender 'Jasa Konstruksi Renovasi Ruang Kerja Dewan Pengarah BRIN'. Proyek ini bakal dibiayai dari APBN dengan nilai pagu paket Rp6.109.000.000 dan nilai HPS (Harga Perkiraan Sendiri) Rp6.063.492.327.

Kepala Biro Komunikasi Publik Umum dan Kesekretariatan BRIN, Driszal Friyantoni membantah renovasi ruang kerja itu hanya untuk ruangan Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, lantai 2 Gedung BRIN memang akan dijadikan ruang-ruang kerja bagi 10 Dewan Pengarah BRIN.

Adapun 10 anggota Dewan Pengarah itu antara lain Megawati Soekarnoputri, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa, Sudhamek Agoeng Waspodo Sunyoto, Emil Salim, I Gede Wenten, Bambang Kesowo, Adi Utarini, Marsudi Wahyu Kisworo, dan Tri Mumpuni.

"Lantai 2 tersebut akan kami renovasi menjadi ruang-ruang kerja untuk semua Dewan Pengarah yang berjumlah 10 orang. Bukan hanya untuk ketua dewan pengarah sendiri," tegas Driszal.

Rekomendasi