'Kejutan' Nurdin Abdullah Terhadap Pengelola Bung Hatta Anticorruption Award
ERA.id - Penangkapan tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, Sabtu, menimbulkan keterkejutan khusus bagi pemerhati antirasuah. Salah satunya oleh perkumpulan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA), yang menganugerahi Nurdin penghargaan di tahun 2017.
Dalam situs resminya, BHACA menuliskan bahwa Nurdin Abdullah, kala itu masih sebagai Bupate Bantaeng, Sulawesi Selatan periode 2008-2018, memenangi penghargaan di tahun 2017.
Penghargaan kala itu dimenangi Nurdin bersama Heru Pambudi, Direktur Jenderal Bea dan Cukai RI.
"Kami sangat terkejut dan prihatin dengan berita tentang Pak Nurdin Abdullah pagi ini," tulis akun resmi Bung Hatta AC Award via Twitter, Sabtu, (27/2/2021), pagi.
"Beliau mendapat award tahun 2017 ketika masih menjabat Bupate Bantaeng, Sulsel. Kami menunggu konferense pers KPK mengenai hasil pemeriksaan 1x24 jamnya. Terima kasih atas perhatian kawan-kawan semua."
Nurdin Abdullah ditangkap di rumah jabatannya pada Sabtu dini hari. Berdasarkan rilis tertulis, juru bicara Veronica Maniaga menyebut gubernur Sulawesi Selatan ini "dijemput secara baik di rumah jabatan gubernur".
"Bapak Gubernur tidak melalui proses Operasi Tangkap Tangan (OTT), melainkan dijemput secara baik di Rumah Jabatan Gubernur pada dini hari, ketika Beliau sedang beristirahat bersama keluarga," kata dia.
Veronica juga belum mengetahui perihal alasan penangkapan tim KPK atas Nurdin. Keterangan petugas KPK, kata dia, hanya menyebut sang gubernur berprestasi tersebut akan diperiksa sebagai saksi.
"Bapak Gubernur berangkat bersama ajudan dan petugas KPK tanpa disertai adanya penyitaan barang bukti."
Pada Sabtu pagi, Nurdin beserta lima orang lainnya, yang merupakan pejabat di lingkungan Pemprov Sulawesi Selatan dan pihak swasta, telah tiba di Jakarta dan menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK.
Penghargaan BHACA yang diterima Nurdin Abdullah pada tahun 2017 diberikan oleh sebuah perkumpulan non-profit yang sadar mengenai bahaya korupsi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Perkumpulan BHACA ini didirikan pada 9 April 2003.
Bung Hatta Anti-Corruption Award dalam sejarahnya pernah diberikan, antara lain, kepada Joko Widodo saat masih menjadi Wali Kota Solo, hingga Basuki Tjahaja Purnama saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta.