Kasus HIV/AIDS di Solo Meningkat, KPA Solo Antisipasi Penderita Kabur dan Menghilang

| 30 Aug 2022 18:53
Kasus HIV/AIDS di Solo Meningkat, KPA Solo Antisipasi Penderita Kabur dan Menghilang
Ilustrasi virus HIV AIDS (Unsplash)

ERA.id - Jumlah penderita kasus HIV/AIDS di kota Solo tahun ini meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dari data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), penderita HIV/AIDS di tahun 2021 ada sebanyak 105 orang. Sementara pada semester pertama 2022, tercatat sudah ada 120 kasus HIV/AIDS yang ditemukan.

Hal ini disampaikan Sekretaris KPA Solo Widdi Srihanto, Selasa (30/8/2022). Dari jumlah kasus tersebut, sebanyak 55 kasus merupakan warga Solo, sisanya dari luar kota. Bahkan diperkirakan ada jumlah yang lebih besar dari angka yang seharusnya.

”Karena banyak penderita yang tidak melapor ke KPA. Makanya banyak yang tidak terdeteksi,” katanya.

Ia menyebut, banyak fenomena penderita HIV/AIDS yang menghilang. Sebab mereka takut mendapatkan stigma negatif. "Kami kesulitan mencarinya, mereka tidak terdeteksi di tempatnya," katanya.

Untuk mengantisipasi hal ini, KPA menjalin kerjasama dengan populasi kunci kelompok penderita HIV/AIDS. Hal ini dilakukan agar mereka tidak menghilang karena takut stigma negatif oleh masyarakat.

"Kami berikan pengertian pada kelompok-kelompok ini. Kami datangi mereka supaya mau berobat, kami juga terus berikan pendampingan," jelasnya.

Ia menegaskan penularan virus HIV ini tidak semudah dugaan kebanyakan orang. Sebab virus ini tidak menular melalui udara, air mata, keringat maupun sentuhan kulit. Penularan ini disebabkan oleh kontak cairan tubuh penderita.

"Misalnya berhubungan seksual. Jadi nggak masalah kalau mereka hidup bermasyarakat. Penularannya tidak semudah itu," katanya.

Terkait hal ini Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan jika kenaikan kasus HIV/AIDS ini terjadi di banyak kota. Ia mengimbau masyarakat lebih waspada dan memahami mengenai penyakit ini.

"Harus ada edukasi untuk warga supaya pasien lebih aware," katanya.

Rekomendasi