ERA.id - Satu dari tiga wanita di Jawa Tengah rawan mengalami tulang keropos atau osteoporosis. Untuk mencegah itu, Gubernur Ganjar Pranowo mendorong gerakan melawan osteoporosis lebih masif dan disadari warga.
Hal tersebut disampaikan Ganjar, seusai menghadiri acara pencanangan Gerakan Jawa Tengah Melawan Osteoporosis, di Halaman Gradika Bhakti Praja. Acara tersebut diinisiasi oleh Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi).
“Saya tiap pagi selalu olahraga jalan atau jogging, minimal dua jam sehari. Bapak ibu juga pasti bisa. Yuk hari ini kita melawan osteoporosis,” katanya.
Turut hadir pula Ketua Umum Perwatusi Anita Hutagalung, Ketua DPD Perwatusi Jateng dr Bambang Priyanto, dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yunita Dyah Suminar.
Ganjar mengatakan, sampai hari ini dia banyak menerima keluhan masalah kesehatan padanya.
“Kalau kemudian masing-masing dari komunitas itu peduli, ada gerakannya, terus kemudian mengajak kekuatan-kekuatan masyarakat seperti jumat pagi hari ini, itu menurut saya bagian dari effort yang luar biasa,” beber gubernur.
Antusiasme masyarakat yang terlihat dalam acara tersebut membuat mantan anggota DPR RI ini optimistis. Ke depan akan makin banyak orang yang sadar pada kesehatannya, tak hanya orang lanjut usia, tapi juga anak muda.
“Hari ini ada banyak anak muda, mereka yang sudah senior, dateng tumplek blek untuk merawat kesehatan tulangnya. Jadi mereka berusaha untuk bergerak bagaimana melawan osteoporosis,” tegasnya.
Ketua DPD Perwatusi Jateng, dr Bambang Priyanto mengatakan, saat ini setidaknya satu dari tiga wanita di Jawa Tengah rawan terjangkit osteoporosis. Acara ini, lanjut Bambang, mengedepankan edukasi pencegahan dan bagaimana melawan osteoporosis.
“Olahraga yang baik, yang terukur dan teratur seperti yang dicontohkan Pak Ganjar tadi. Untuk yang kawula muda biasanya olahraganya basket. Jadi ada beberapa mineral yang ada di dalam tulangnya itu akan tetap terjaga,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Perwatusi Anita Hutagalung melihat antusias warga Jawa Tengah, khususnya di Semarang, yang sadar akan osteoporosis sangat tinggi. Apalagi, banyak anak muda yang terlibat dalam gerakan ini.
“Luar biasa, kita lihat sekarang ini, kemarin juga kita baru turun lagi instruktur dari pusat yang memberikan pengarahan, tadi luar biasa. Dengan cepat, dengan apa yang insyaallah acara seperti ini dapat bergerak,” tandas Anita.