Acara Hijrahfest Kemarin Diprotes di Surabaya, Kini Disambut di Sumatera Barat

| 13 Dec 2022 13:45
Acara Hijrahfest Kemarin Diprotes di Surabaya, Kini Disambut di Sumatera Barat
Gubernur Sumbar Mahyeldi dan penggagas Hijrahfest, Arie Untung.

ERA.id - Event Hijrahfest 2023 yang digagas Arie Untung dkk disambut baik di Sumatera Barat. Beda saat di Surabaya, acara ini diprotes Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur karena terkait pencatutan logo NU.

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi menyebut pelaksanaan Hijrahfest di daerah itu pada awal tahun, akan mendukung Program Visit Beautiful West Sumatera 2023 untuk menggairahkan sektor pariwisata Ranah Minang yang meredup pascapandemi COVID-19.

"Kita mendukung penuh pelaksanaan Hijrahfest yang merupakan pertemuan komunitas muslim di Sumbar. Ini sekaligus mendukung Program Visit Beautiful West Sumatera 2023," katanya di Padang, Sumbar, Senin (12/12/2022) kemarin.

Ia mengatakan, acara tersebut sangat relevan dengan wisata halal yang telah lama digaungkan oleh Sumbar sejak beberapa tahun terakhir.  Apalagi beberapa kegiatan perdagangan bisa melibatkan UMKM Sumbar dalam acara itu.

Soal perputaran uang, juga tidak tanggung-tanggung, katanya, mencapai puluhan miliar dalam rentang tiga hari. "Harapan kita kegiatan ini juga akan memunculkan UMKM yang tangguh di Sumbar yang bisa bersaing di tingkat nasional, sehingga ikut menggerakkan perekonomian daerah," ujar Gubernur Mahyeldi.

Hijrahfest rencananya akan hadir di Kota Padang pada 27-29 Januari 2023. Namun sebelum itu, sejak 23 Januari, tokoh ulama dan publik figur sudah duluan melakukan eksplorasi kekayaan nilai luhur budaya Minangkabau.

Penggagas Hijrahfest Arie Untung dalam kegiatan itu publik figur akan keliling Sumbar. Mereka akan eksplorasi Sumbar. Kegiatan itu juga akan menjadi ajang pulang basamo bagi sejumlah peserta.

"Peminatnya sangat banyak, ketika saya infokan di grup bersama Gubernur, responsnya sangat besar," kata Arie Untung. Untuk itu ia berharap kegiatan itu nantinya bisa memanggil warga Sumatera Barat untuk pulang kampung.

Bentuk kegiatan, katanya, bisa pertautan ekonomi, perkenalan wisata, kenalkan budaya, jembatan ukhuwah silaturahmi antar-umat, dan lainnya.

Ia menceritakan awalnya Hijrahfest digagas untuk orang yang baru berhijrah, baru buka usaha, baru mencari pekerjaan halal dengan cara berdagang namun belum ada pembeli.

"Menjawab kecemasan kawan-kawan yang baru ngaji itu, yang baru buka usaha, dagang tapi tidak ada pembeli, kita coba buat wadah. Kita hadirkan konsumen. Ternyata hasilnya luar biasa," kata Arie Untung.

Ia menyebut pada tahun keempat pelaksanaan Hijrahfest, sudah mentasbihkan banyak pengusaha baru. Perputaran uang sangat besar. Semangat membantu saudara sesama umat muslim ternyata luar biasa. "Mudah-mudahan berjalan baik. Di setiap tempat kota yang kita kunjungi sebelum ini memiliki budaya yang berbeda-beda. Saya penasaran di Sumbar akan seperti apa," kata Arie Untung.

Rekomendasi