ERA.id - Keraton Kasunanan Surakarta mengklaim telah mengakomodir semua pihak. Mereka mengambil perwakilan dari masing-masing ibu yang menjadi istri Paku Buwana (PB) XII, untuk pengelolaan di dalam Keraton Kasunanan Surakarta.
Hal ini disampaikan oleh Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, Dani Nur Adiningrat saat dihubungi via telepon, Rabu (21/12/2022). Katanya sudah ada perjanjian yang diwakili semua pihak pada tahun 2017.
”Perjanjian perdamaian itu sudah ditandatangani dan sudah berlalu. Saya ulang, sudah ditanda tangani dan sudah berlaku itu dibuat di Surakarta hari Jumat tanggal 23 Juni 2017,” kata Dani.
Dalam perjanjian tersebut, pihak PB XIII sudah sudah mengakomodir semua pihak dari masing-masing ibu. Mengingat ada tiga istri yang dimiliki oleh PB XII dan semua sudah terakomodir oleh PB XIII.
Namun jika ada pihak yang keberatan, Dani mempersilahkan berkirim surat secara resmi pada PB XIII. Hal ini untuk mengakomodir semua hal yang menjadi keluhan dari masing-masing pihak.
Saat ditanya apakah bersedia untuk duduk bersama dengan semua pihak menyelesaikan urusan keraton, Dani menegaskan bahwa semua hal yang ada dalam lingkungan keraton menjadi otoritas dari raja.
”Tapi kan kembali lagi, yang punya otoritas di Keraton kan Sinuwun (PB XIII). Tergantung Sinuwun, beliau kan nggak bisa didikte. Kalau mereka mau, ya berkirim surat ya nggak apa-apa,” katanya.
Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan siap merevitalisasi lingkungan dan di dalam Keraton Kasunanan Surakarta. Namun ia enggan ikut campur tangan dalam urusan internal di dalam keraton. ”Ya urusan keraton diselesaikan dulu, saya ini kan orang luar. Bukan siapa-siapa,” katanya.
Gibran meminta urusan di dalam Keraton bisa diselesaikan terlebih dahulu. Sebelum dirinya bersama dengan pemerintah pusat menangani bangunan di keraton. ”Bu Diana sudah melihat sampai ke belakang-belakang. Memang bangunannya rusak,” tegasnya.
Sebagai informasi pihak lain yang berkonflik di dalam internal Keraton Kasunanan Surakarta yakni Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Koes Moertiyah Wandansari. Ia mengatakan bahwa saat ini di dalam Keraton Kasunanan Surakarta banyak bagian yang mengalami kerusakan. Untuk itu ia meminta semua pihak duduk bersama agar bisa merevitalisasi keraton.