ERA.id - Persaingan Taufan Pawe dan Nurdin Halid di Sulawesi Selatan dipastikan semakin memanas, setelah mereka berdua diarahkan partai Golkar untuk bertarung demi melenggang ke DPR RI.
Uniknya, dua tokoh ini bertarung di pemilihan legislatif 2024 dalam satu daerah pemilihan yang sama, yakni Dapil Sulsel II, yang meliputi delapan kabupaten dan satu kota.
Daerahnya yakni Kabupaten Barru, Bulukumba, Bone, Maros, Pangkajene dan Kepulauan, Sinjai, Soppeng, Wajo dan Kota Parepare.
Taufan Pawe diprediksi akan mengantongi banyak suara di Parepare, sebab dia sudah menjadi wali kota selama dua periode di sana. Setelah itu, ada Barru, Soppeng, Wajo.
Sementara Nurdin Halid dibebankan bisa memanen suara di seluruh daerah Dapil II itu, dengan titik pijak pernah menjadi calon gubernur Sulawesi Selatan, dan bertengger di posisi dua di bawah Nurdin Abdullah-Sudirman Sulaiman.
Tensi politik pun dipastikan menjadi tinggi. Toh, sebelumnya, dua tokoh ini saling gontok-gontokan demi merebut simpati Ketua Umum Airlangga Hartarto. Momentum inilah menjadi nilai plus untuk mereka bertarung dan memperlihatkan, siapa lebih lihai mengumpulkan suara.
Merespons itu, pengamat politik Universitas Hasanuddin, Andi Ali Armunanto menyebutkan persaingan Taufan Pawe (TP) dan Nurdin Halid (NH) tidak sehat bagi Golkar Sulsel. Alasannya, keduanya memiliki konflik internal, sehingga ditakutkan akan berdampak negatif pada partai berlogo pohon beringin itu.
Tapi menurut Andi Ali Armunanto, jika melihat pada sisi lain, persaingan kedua politisi Golkar itu bisa juga diisi dengan hal yang positif karena keduanya mau berkontribusi besar terhadap partainya.
"Yang artinya mereka bersaing secara sehat mengembangkan jaringan dan seterusnya. Misalnya upaya NH merekrut Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dan inikan mengembalikan kekuatan baru Golkar dan itu saya rasa memberi sumbangan yang sangat berarti ke Golkar," ucap Ali kepada ERA, Selasa (21/2/2023).
Selain itu, dari pihak TP sendiri, lanjut Ali Armunanto, Wali Kota Parepare dua periode itu juga diisukan merangkul Wali Kota Makassar, Danny Pomanto.
Tentunya, DP akan memperbesar potensi-potensi elektoral di Golkar Sulsel. Ia pun berharap dengan persaingan TP dan NH pada Pileg mendatang, akan membuat Partai Golkar Sulawesi Selatan berkembang.
Persaingan sehat itu bisa saja terjadi, asalkan keduanya tidak memiliki sifat untuk menjegal satu sama lain. "Tapi selama dia (TP dan NH) tidak saling menjegal, atau usaha saling menjatuhkan tetapi lebih kepada persaingan mendapatkan pengaruh dan dukungan., saya rasa berpotensi positif," pungkasnya.