Sempat Terganjal Dugaan Kasus Kekerasan Seksual, Pemilihan Ketua Taekwondo Solo Diwarnai Protes

| 09 May 2023 21:11
Sempat Terganjal Dugaan Kasus Kekerasan Seksual, Pemilihan Ketua Taekwondo Solo Diwarnai Protes
Orang tua murid berunjuk rasa karena Muskot PBTI Solo mengangkat Brilian Noctiluca sebagai Ketua Taekwondo Indonesia Cabang Kota Solo, Minggu (7/5/2023). (Istimewa)

ERA.id - Wali Kota Solo Gibran Raka mengungkap jika Musyawarah Kota Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (Muskot PBTI) Kota Solo diwarnai aksi unjuk rasa. Pasalnya banyak orang tua murid sanggar taekwondo yang tak puas dengan hasil Muskot yang menyatakan Brilian Noctiluca sebagai Ketua Taekwondo Indonesia Cabang Kota Solo. 

Mereka bahkan melakukan aksi protes unjuk rasa saat Muskot PBTI Kota Solo dilaksanakan di Hotel Asia pada Minggu (7/5/2023) lalu. Alasan mereka tak menyetujui terpilihnya Brilian, karena sosok ini dinilai dekat dengan pelaku pencabulan murid Taekwondo, Donny Susanto yang sudah ditahan oleh kepolisian. 

"Dari para dojang lainnya masih mempermasalahkan (ketua Taekwondo terpilih). Biar nanti berproses lagi dengan KONI serta pihak lainnya,”"kata Gibran. 

Dalam Muskot ini diwarnai dengan aksi unjuk rasa oleh sejumlah orang tua murid yang tak puas dengan hasil Muskot PBTI Kota Solo. Dari laporan yang diterima Gibran, banyak orang tua dari korban yang tidak terima dengan ketua terpilih yang baru. Pasalnya para wali murid mengetahui kedekatan antara ketua terpilih dengan tersangka kasus pencabulan. 

"Saya jujur sudah bertemu empat korban beserta orang tuanya. Banyak testimoni negatif ketua pengkot yang baru. Dia dekat dengan tersangka,”"katanya. 

Namun terkait penyelesaian kasus, Gibran menyerahkan proses hukum pada Polresta Solo. Saat ditanya terkait keterlibatan pelaku lain, Gibran mengaku tak tahu menahu. Ia juga enggan menuduh adanya keterkaitan ketua terpilih dengan kasus pencabulan yang saat ini berproses. 

"Pak Kapolres yang tahu, saya mendengar keluhan dari para orang tua korban. Kita harus menganut asas praduga tak bersalah. Saya nggak mau menuduh, tapi ini masalah hati. Harusnya dari dojang itu orang-orang lama jangan terlibat lagi di pengurus," katanya. 

Apalagi dalam kasus Taekwondo ini, banyak orang bermasalah di dalamnya. Ia mengakui jika orang tua murid berdemo karena tidak ingin kasus pencabulan terulang kembali. 

"Orang tuanya pada protes sekarang, karena saya ungkap tiga korban. Asline banyak korban, sebanyak itu korbannya tidak mungkin sendiri tersangkanya, itu curhatan orang tua, urusan hukum berlanjut Pak kapolres," tegasnya.

Rekomendasi