Kasus Tabrak Lari oleh Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta Berakhir Damai

| 14 Aug 2023 15:00
Kasus Tabrak Lari oleh Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta Berakhir Damai
Kecelakaan mobil Mitsubishi Pajero warna putih yang dikendarai Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta (Tangkapan layar)

ERA.id - Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta menjadi pelaku tabrak yang terjadi di sekitar Gapura Gladag pada Rabu (9/8) dini hari. Kasus ini diselesaikan secara damai setelah dilakukan pertemuan internal antara pihak pelaku dan keluarga korban di Unit Laka Satlantas Polresta Surakarta pada Jumat (11/8).

Sebagai informasi, sempat viral adanya rekaman CCTV pelaku tabrak lari di Gapura Gladag pada Rabu (9/8) dini hari. Terlihat mobil Mitsubishi Pajero warna putih yang kabur usai menabrak pengemudi kendaraan roda dua.

Terkait hal ini, Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Gusti Adipati Anom (KGPAA) Sudibyo Raja Putra Narendra Ing Mataram atau yang akrab disapa Gusti Purboyo mengakui adanya kejadian tersebut. Ia menyerahkan pada proses hukum pada aparat yang berwenang.

"Hari ini sudah dilakukan proses penyelidikan. Biar jadi tugas dari aparat yang berwenang, yang namanya di jalan harus hati-hati. Ini saja yang bisa saya sampaikan,” katanya usai kesepakatan damai dikutip Senin (14/8/2023).

Terkait kejadian tabrak lari ini, Kuasa Hukum Keraton Kasunanan Surakarta Ferry Firman Nurwahyu mengatakan putra mahkota mengemudikan mobil berjenis SUV tersebut tanpa membawa penumpang. Ia mengambil jalur menikung dari arah Jalan Slamet Riyadi menuju ke Jalan Paku Boewono. Dalam waktu yang bersamaan, muncul sebuah kendaraan roda dua dari arah selatan.

"Di daerah terjadinya tabrakan harusnya satu arah. Jadi hanya bisa dilalui kendaraan dari jalan Slamet Riyadi ke selatan saja.Misal ada motor dari arah kanan, ya mobil datangnya dari arah situ, tidak ada kesempatan mengelak. Saat kejadian, kecepatan mobil sekitar 50 km/jam, langsung rem," jelasnya.

Terkait alasan untuk tancap gas usai tabrakan, Ferry mengatakan hal tersebut hanyalah salah paham. Sebab Putra Mahkota tidak ingin kabur. Namun ia pergi meminta bantuan untuk menolong korban. Sayangnya banyak orang yang langsung berkerumun. Ia mengkhawatirkan jika terjadi amuk massa.

"Sebetulnya SOP kita kalau mau masuk keraton, Gusti itu melaporkan dan berkoordinasi untuk hendak masuk ring 1 keraton (via Handy Talky, Red). Saat kejadian berlangsung Gusti sudah melaporkan kalau terjadi kecelakaan dan meminta agar segera menolong korban. Tapi setelah kembali ke TKP ternyata korban sudah tidak ada,” katanya.

Pihak keraton sudah mencari identitas korban yang beralamat di Kalijambe, Sragen. Keraton juga menyatakan bertanggung jawab sepenuhnya atas kesehatan korban dan kendaraan milik korban.

"Gusti dan keraton bertanggung jawab sepenuhnya baik untuk kesehatan korban maupun terhadap kerusakan kendaraan. Makanya kami datang bersama dengan ibu korban supaya persoalan selesai. Apakah laporan dicabut? Itu prosesnya kepolisian," katanya.

Sementara itu ibu korban, Darsi Tariningsih, 47 mengatakan kondisi anaknya itu baik-baik saja sekalipun mengalami luka lecet pada bagian lutut dan tangannya. Sementara kendaraan roda dua yang dikemudikan anaknya itu mengalami rusak di bagian stang. Ia memastikan telah menempuh jalur kekeluargaan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Waktu itu anak saya cari makan dan mau kembali ke kos. Luka cuma dengkul dan bagian tangan saja. Awalnya kami tidak laporan ke pihak berwajib, tapi untuk mengurus jasa raharja akhirnya laporan ke polisi. Laporan sudah dicabut, kami sudah menandatangani pernyataan untuk menyelesaikan masalah. Nanti semuanya akan ditanggung, alhamdulillah sekarang anak saya baik-baik saja. Sekarang tidak ada yang merasa dirugikan," katanya.

Sementara itu Kasatlantas Polresta Surakarta, Kompol Agung Yudiawan memastikan tengah mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak seperti saksi maupun yang terlibat dalam kecelakaan tersebut meskipun kedua belah pihak telah berdamai. "Kedua belah pihak sudah kami mintai keterangan. Kami belum menyalahkan salah satu pihak, kami akan pertebal keterangan dari saksi dulu," katanya.

Rekomendasi