ERA.id - Polres Kabupaten Blitar tengah mendalami kasus tewasnya pasien wanita yang tewas di dalam toilet Pondok Nuswantoro milik Gus Samsudin, di Desa Rejowinangun, Kedemangan, Jawa Timur.
Kapolres Blitar AKBP Wiwit Kademangan mengatakan pihaknya masih menyelediki bukti-bukti dan keterangan saksi dari kasus tewasnya warga Surabaya berisinial SW (59) asal Tambak Asri Melati, Morokrembang.
“Kami dalami dulu. Kami kumpulkan bukti-bukti keterangan yang ada, kami masih melakukan penyelidikan,” kata Wiwit saat dihubungi awakmedia, Sabtu (16/12/2023).
AKBP Wiwit menjelaskan bahwa saat ini pihaknya juga sedang mendalami izin operasional yang dikantongi Samsudin. Sebab informasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Blitar terkait izin pengobatan tradisional di pondok itu sudah dicabut sejak Agustus 2022 lalu.
“Ini masih kami dalami. Untuk tempat pengobatan dari yang bersangkutan (Samsudin) ini sejak bulan Agustus 2022 sudah ditutup. Dan kami juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, seharusnya kan tidak boleh melakukan praktik,” ucapnya.
Diketahui jenazah SW ditemukan usia berobat di pondok milik paranormal kontroversial yang pernah viral dengan pesulap merah. Kematiannya pun terungkap usai petugas kepolisian dan keluarga korban mengecek CCTV di kawasan sekitar pondok itu.
Hasil keterangan petugas medis puskesmas setempat, lanjutnya, tidak ada bekas luka ataupun bekas kekerasan benda tumpul pada tubuh SW. Keluarga diklaim menerima dan menolak autopsi terhadap jenazah.
“Kalau dari informasi yang kami dapatkan, dari tim inafis dan nakes dari puskesmas situ, menyatakan bahwa hasil pemeriksaan fisiknya tidak ditemukan adanya kekerasan. Keluarga juga menolak autopsi,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinkes Blitar dr Christine Indrawati mengaku pihaknya telah bertemu langsung dengan pemilik Pondok yakni Gus Samsudin.
"Yang ke lokasi bersama bangkesbangpol, kemudian bisa diterima dan ketemu langsung dengan Pak Samsudin. Kalau dari teman-teman, Pak Samsudin menyatakan bahwa tidak melakuakan pengobatan tradisional,"kata Christine, saat dihubungi awak media, Jumat (15/12/2023) kemarin.
Christine menjelaskan bahwa Gus Samsudin sendiri mengaku tidak adanya istilah pasien di pondoknya tersebut. Namun, mereka hanya memberi nasehat konseling.
"Yang bertamu ke pondok mereka itu dia memberikan nasihat, memberikan semacam konseling tanpa pengibatan apapun, itu yang dikatakan pak Samsudin,"pungkasnya.