ERA.id - Satreskrim Polresta Kendari menyelidiki penyebab kebakaran rumah yang membakar empat bayi hingga menewaskan tiga di antaranya pada Selasa silam.
Awalnya dua bayi tewas dan dua lagi kritis akibat luka bakar. Tak lama, satu saudaranya yang kritis ikut meregang nyawa.
Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Nirwan Fakaubun mengatakan beberapa saksi untuk melengkapi data penyebab kebakaran tersebut. "Sampai sekarang kami belum temukan fakta sebenarnya, apakah murni kelalaian atau bukan," ungkap Nirwan Fakaubun beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan selain saksi warga, polisi juga sudah meminta keterangan dari keluarga korban. Sementara ibu dari empat balita belum dimintai keterangan karena masih trauma.
Nirwan menyampaikan kronologis awal sebelum rumah terbakar, ibu korban SA (23) meninggalkan rumah untuk pergi membeli makan. Konon, SA keluar bersama kekasihnya. Adapun kebenarannya belum diketahui.
Saat itu, ada empat balita dalam rumah, yakni Sania (4), Najma (2), Najwa (2), dan Zaki yang berusia 1 tahun. Mereka buah hati SA dan mantan suaminya, AS. "Kemudian saat ibunya pulang, dia melihat api sudah berkobar. Semua masih kita dalami," jelas Nirwan.
Sementara itu, Kepala Rumah Sakit Hermina Kendari dr. Yulita mengatakan korban tewas berinisial Z. "Iya betulan (korban Z meninggal)," kata dr. Yulita.
Penjelasan Damkar
Sebelumnya Humas Dinas Damkar Kota Kendari, Martoyo, mengaku insiden memilukan ini pertama kali dilaporkan oleh warga sekitar pukul 14.21 Wita pada Selasa silam.
Saat api memanggang hunian, delapan orang berada di dalam rumah, empat di antaranya balita. Dari info warga sekitar, kata Martoyo, saat kebakaran terjadi, ibu korban menyelamatkan diri, sementara warga menyelamatkan dua balita, yakni Sania (4) dan Najwa (2).
"Sedangkan ketika warga menyelamatkan dua orang anak lagi, api semakin membesar, sehingga dua balita (Najma dan Zaki) meninggal dunia hangus terbakar," ungkap Martoyo.
Martoyo mengungkapkan akibat kebakaran rumah tersebut ditaksir kerugian material mencapai Rp250 juta.