Geger Lima Petani Pino Raya Bengkulu Ditembak Pihak Pengaman Perusahaan Kebun

| 25 Nov 2025 08:23
Geger Lima Petani Pino Raya Bengkulu Ditembak Pihak Pengaman Perusahaan Kebun
Pistol. (Antara)

ERA.id - Geger lima petani Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, ditembak pada Senin (24/11/2025) oleh pihak keamanan perusahaan perkebunan.

Yayasan Genesis Bengkulu mendesak pemerintah mengusut kasus itu. "Ada lima orang yang tertembak, dan dua orang dirujuk ke Rumah Sakit di Kota Bengkulu karena situasinya membutuhkan penanganan medis intensif. Ini harus diusut tuntas," kata Direktur Yayasan Genesis Bengkulu, Egi Ade Saputra di Bengkulu Senin kemarin.

Genesis menyampaikan desakan tersebut bersama WALHI, serta Forum Masyarakat Pino Raya. Koalisi tersebut menyampaikan lima tuntutan pasca-kejadian penembakan petani oleh pihak keamanan Perusahaan Sawit PT. Agro Bengkulu Selatan (PT. ABS) akibat dari konflik agraria yang terjadi.

Tuntutan pertama, yakni agar Kepolisian Daerah Bengkulu untuk mengusut tuntas kejadian penembakan termasuk kepemilikan senjata api yang dimiliki oleh pihak keamanan PT. ABS yang digunakan untuk menembak lima orang petani Pino Raya, Bengkulu Selatan.

Kedua, Kepolisian Daerah Bengkulu diminta untuk memastikan perlindungan keamanan bagi korban, keluarga korban dan petani Pino Raya.

Ketiga, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) RI harus mengawasi pengusutan kasus sampai tuntas untuk pemulihan korban secara khusus dan petani Pino Raya.

Keempat, Komnas HAM, Komnas Perempuan, Ombudsman Republik Indonesia (ORI), dan LPSK RI diminta menginvestigasi mendalam terkait kasus ini dan memberikan perlindungan terhadap korban, keluarga korban dan petani Pino Raya.

Kelima, Kementerian ATR/BPN RI didesak segera memastikan penyelesaian konflik agraria yang berpihak pada keadilan bagi petani Pino Raya dan mencabut Izin Perkebunan PT. ABS.

Pada siang Senin, 24 November 2025, Egi mengatakan terjadi konflik, pihak perusahaan perkebunan tersebut menurunkan alat berat untuk merobohkan tanaman dari warga.

Petani Pino Raya sudah tiga kali mendapati pihak PT. ABS menggunakan buldoser menghancurkan tanaman milik petani. Kemudian, sekitar pukul 10.45 WIB Senin (24/11), terjadi keributan antara petani dan pihak perusahaan karena pihak perusahaan bersikeras tidak ingin pergi.

Selanjutnya, pada pukul 12.00 WIB keributan semakin memanas dan kemudian salah seorang pihak keamanan PT. ABS menembak petani Pino Raya atas nama Buyung di bagian dada.

Setelah kejadian tersebut, pihak keamanan tersebut berlari sambil secara membabi buta menembak ke arah belakang dan tembakan tersebut mengenai empat orang petani Pino Raya atas nama Linsurman (tertembak di bagian dengkul), Edi Hermanto (tertembak di bagian paha), Santo (tertembak di bagian rusuk bawah ketiak), dan Suhardin (tertembak di bagian betis).

Setelah penembakan, warga mengejar dan menangkap pelaku penembakan yang diduga bernama Ricky, dan beberapa warga lainnya melarikan korban penembakan ke rumah sakit terdekat.

Sebelum kejadian itu para petani berulang kali diteror, pondok dan tanamannya dirusak. Bahkan, masyarakat berulangkali mengalami kriminalisasi. Kejadian itu tidak bisa dilepaskan dari konflik agraria antara petani Pino Raya dan PT. ABS yang dibiarkan berlangsung lama dan tidak diselesaikan.

Konflik itu sebenarnya diawali dengan terbitnya surat keputusan SK Bupati Bengkulu Selatan Nomor 503/425 Tahun 2012 tentang pemberian izin lokasi perkebunan kepada PT ABS seluas 2.950 hektare di Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan.

Rekomendasi