ERA.id - Pemerintah Arab Saudi menutup akses penerbangan dari dan menuju negaranya. Hal ini disebabkan munculnya varian baru dari virus corona baru penyebab Covid-19. Dengan adanya kebijakan ini, biro umrah dan haji di Indonesia merasakan langsung akibatnya.
Ketua Perhimpunan Pengusaha Biro Ibadah Umrah dan Haji Indonesia (Perpuhi) Her Suprabu mengatakan penutupan ini sudah dilakukan sejak pekan lalu. Dari kabar yang diterimanya, pemerintah Arab Saudi akan meninjau kebijakan ini tiap pekan.
”Kami akan mengikuti terus informasinya. Katanya akan dilakukan evaluasi tiap pekan,” ucap Her kepada ERA.id, Senin (28/12/2020).
Dengan melihat kondisi ini, para pengusaha biro umrah lebih memilih untuk bersabar. Pihaknya juga akan menunggu hasil evaluasi tiap pekan yang dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi.
- Menparekraf: Pariwisata di Pulau Bali Bisa Dibuka Secara Penuh, Asalkan...
- Heboh Lagu Indonesia Raya Dilecehkan Netizen Malaysia, Ini Respons Pemerintah
- Mengetuk Pasar Lokal untuk Produk Daur Ulang Sampah Lokal
- Filosofi 'Pilot Tempur' Djoko Suyanto Saat Tangani 16 Kerabat dan Karyawan yang Positif COVID-19
Hingga saat ini sudah beberapa jadwal pemberangkatan umrah dari Solo. Bahkan saat kabar itu muncul, sudah ada jamaah yang menunggu jadwal penerbangan di hotel.
”Kami sudah menjelaskan pada jemaah. Sejauh ini mereka mengerti dengan kondisi yang ada dan tidak mengajukan protes,” sambungnya.
Selama masa pandemi covid-19, ada pembatasan pada jemaah yang diberangkatkan. Hanya jemaah yang berusia 18-50 tahun saja yang bisa berangkat ke tanah suci untuk jemaah umrah. Namun, di tengah pandemi ini, antreannya semakin memanjang.
”Sampai saat ini jumlah antrean mencapai 20 ribu jamaah,” katanya.
Di masa pandemic ini biaya untuk umrah juga meningkat tajam. Umumnya tiap jemaah dibandrol Rp 25 juta di tiap pemberangkatan saat sebelum pandemic. Namun saat ini naiknya rerata hingga Rp 6 juta.
”Jadi sekarang tiap jamaah bisa sampai Rp 31 juta,” tuturnya.