Perketat Prokes, Pemerintah dan Aparat di Makassar Pantau 2 Kedai Kopi Ini

| 01 Feb 2021 21:45
Perketat Prokes, Pemerintah dan Aparat di Makassar Pantau 2 Kedai Kopi Ini
Suasana pemantauan yang dilakukan tim satgas dan petugas kecamatan di sekitar Warkop Az-Zahrah, Senin (1/2/2021)

ERA.id - Satgas penanggulangan COVID-19 dan Forkopimda Sulsel yang terdiri dari Pemprov Sulsel, TNI dan Polri memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes) di beberapa tempat yang dinilai menjadi titik kumpul masyarakat di Makassar.

"Kegiatan ini terkait dengan upaya menekan laju pandemik COVID-19 yang belum juga melandai di Makassar dan Sulsel pada khususnya. Padahal penerapan prokes menjadi cara memutus penyebaran virus asal Wuhan itu," kata Kepala Operasi (Karops) Polda Sulsel, Kombes Pol Adeni Muhan Daeng Pabali di Makassar, Senin (1/2/2021).

Dari informasi di lapangan, sedikitnya tujuh titik lokasi yang menjadi pemantauan terkait penerapan prokes yakni Toko Agung, (kedai kopi) Anomali, RS Labuang Baji, Toko Satu Sama, Toko Bintang, Warkop Azzahrah dan Pasar Terong.

Adapun rombongan yang memantau dipimpin Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman didampingi Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka, Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam dan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip Laksana.

"Pemantauan ini harus terus diketatkan agar masyarakat yang lalai dalam menerapkan prokes dapat selalu diingatkan dan terbangun kesadaran-nya," terang Sudirman Sulaiman.

Hal itu dinilai penting, karena meskipun ada vaksin untuk menangkal COVID-19, namun masih terbatas jumlahnya, sehingga penggunaan masker secara rutin menjadi tameng yang paling utama agar terhindar dari penyebaran COVID-19.

Karena itu, ia berharap agar masyarakat dapat terbangun kesadaran-nya untuk saling menjaga, minimal menjaga keluarga dalam rumah dan tetangga serta mitra kerja sehari-hari.

Apabila itu sudah tercapai, dia meyakini angka kasus COVID-19 di Sulsel dapat melandai kembali seperti pada awal pengenalan program duta wisata COVID-19.

Menanggapi hal itu, salah seorang pedagang di Pasar Terong yang berjualan pakaian jadi, Hj Syamsiah mengaku bersikap tegas pada pembelinya, jika tidak menggunakan masker maka tidak diizinkan masuk membeli pakaian atau kebutuhan lainnya.

Rekomendasi