ERA.id - Sebuah video yang merekam warga di sebuah desa memboronng banyak mobil viral di media sosial hingga dijuluki 'kampung miliarder Tuban'. Video tersebut ternyata direkam di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur.
Para warga membeli mobil secara tunai dan borongan dari hasil menjual tanah yang mereka miliki untuk pembangunan kilang minyak grass root refinary (GRR) Tuban antara Pertamina yang bekerja sama dengan perusahaan Rusia, Rosneft.
Tak tanggung-tanggung, satu warga bisa mendapat uang gusuran hingga belasan miliar rupiah.
Khusus Desa Sumurgeneng terdapat sekitar 225 hektare lahan yang dibebaskan, dengan jumlah pemilik sebanyak 225 orang.
Oleh PT Pertamina, tanah warga dibeli Rp 600.000 hingga Rp 800.000 per meter. Harga tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan harga tanah pada umumnya di wilayah tersebut. Jika dirata-rata, setiap warga mendapatkan uang Rp 8 miliar. Bahkan ada warga yang memiliki lahan seluas 4 hektare menerima Rp 26 miliar.
Sebanyak 225 orang itu yang kemudian membuat Desa Sumurgeneng dikenal sebagai 'Kampung Miliarder Tuban'.
Menanggapi fenomena 'Kampung Miliarder Tuban', Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH M Cholil Nafis PhD memiliki nasihat khusus. KH Cholil Nafis memberikan nasihat atau mengingatkan kepada para warga 'Kampung Miliarder Tuban' untuk ingat akhirat dengan mengeluarkan zakat, infaq, dan sedekah.
"Tentunya sudah lebih dari senisab, dia jual harta pendapatan, sebaiknya dikeluarkan zakatnya 2,5 persen, dikeluarkan lebih 2,5 persen juga bagus," katanya kepada ERA.id, Kamis (18/2/2021).
Selain zakat yang wajib hukumnya, alangkah lebih baik jika mereka mengeluarkan sedekah, infaq, atau bahkan waqaf.
"Jadi sedekah karena zakat itu kan orang sepelit-pelitnya kan harus ngeluarin zakat, kalau mau disebut dermawan bisa berupa wakaf, infak, dan sedekah," sambungnya.
Selain akhirat, KH M Cholil Nafis juga mengingatkan agar para warga 'Kampung Miliarder Tuban' untuk berinvestasi untuk masa tua, dan anak cucunya.
"Sebaiknya, mereka selain beli mobil tentu prioraitas pertama kebutuhan pokok yang bisa produkti, sperti sawah, peternakan, kolam ikan, sehingga lenbih produktif. Kedua, siapkan juga pendidiakn anak2nyua, dnegan cara menabung persiapan membeli logam mulia," ucapnya.