ERA.id - Bobby Afif Nasution resmi dilantik menjadi Wali Kota Medan bersama wakilnya, Aulia Rachman Jumat (26/2/2021). Menantu Presiden Jokowi itu berjanji akan melakukan beberapa langkah strategis.
Ditemui usai pelantikan, Bobby yang didampingi Aulia Rachman beserta Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Medan, Kahiyang Ayu dan Wakil TP PKK Kota Medan, Shaula Ardianty, membeberkan langkah pertama yang akan dilakukan. Mulai dari vaksinasi hingga sekolah tatap muka.
"Kita sama-sama tahu saat ini masih pandemi Covid-19, ini yang akan kami lakukan kedepan terutama terkait vaksinasi," kata Bobby Nasution di Aula Rizal Nurdin, Jumat (26/2/2021).
Dikatakan Bobby, Pemko Medan akan menargetkan peningkatan Hard Immunity melalui vaksinasi sebesar 70 persen.
Untuk mencapai target vaksinasi, Bobby meminta seluruh stakeholder dan Forkopimda ikut terlibat menyukseskan target tersebut.
"Setelah itu bisa kita capai, masalah perekonomian dan UMKM semua harus berjalan beriringan. Untuk vaksinasi akan kita lakukan dengan cara memasifkan sosialisasi dan bagaimana cara agar masyarakat mendapat vaksin," ungkapnya.
Sedangkan untuk rencana belajar tatap muka, Bobby mengatakan dapat berjalan apabila target vaksinasi dapat terlaksana. Belajar tatap muka akan diizinkan, jika seluruh tenaga pendidik telah mendapat vaksin.
Namun demikian, kata Bobby, proses belajar tatap muka di sekolah akan dilakukan secara bertahap. Hal itu guna mengantisipasi resiko penularan dan capaian jumlah Immunity massal yang telah terlaksana.
"Kalau nanti persentasenya cukup mulai dari tenaga pendidik, baru nanti pelan-pelan kita buka belajar tatap muka. Tapi itu kita lakukan secara bertahap. Misalnya sudah tercapai minimal 40 persen, baru akan kita buka belajar tatap muka di sekolah," kata Bobby.
Bobby dan Aulia juga akan melakukan sejumlah pembaharuan di tingkat internal, salah satunya terkait birokrasi bersih di pemerintahannya mendatang sebagaimana visi dan misi pasangan dengan jargon "Kolaborasi Medan Berkah" itu saat kampanye.
"Kita akan sosialisasikan juga dan minta tidak ada lagi ego-ego sektoral. Ego kedinasan kita buang dulu, biar semua bisa berkolaborasi," pungkasnya.