Duh! Ribuan Pelanggaran di Jalanan Makassar Didominasi Kasus Menelepon Sambil Nyetir

| 26 Mar 2021 10:17
Duh! Ribuan Pelanggaran di Jalanan Makassar Didominasi Kasus Menelepon Sambil Nyetir
Ilustrasi polisi dan pengemudi (Era.id)

ERA.id - Sejak diluncurkan program Elektronic Traffic Law Enforcement (ETLE) secara virtual pada 16 titik di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terekam ribuan pelanggaran lalu lintas yang didominasi oleh ketidakpatuhan menggunakan sabuk pengaman (safety belt).

Komandan Tim ETLE Polrestabes Makassar Aiptu Murdadi di Makassar, Kamis (25/3/2021) kemarin, mengatakan, sejak peluncuran ETLE pihaknya merekam semua pelanggaran dan umumnya adalah pelanggaran tidak menggunakan sabuk pengaman kendaraan roda empat.

"Sudah banyak sekali yang terpantau, sekitar lima ribuan yang melanggar selama dua hari sejak launching ETLE serentak," ujarnya.

Dia mengatakan beberapa jenis pelanggaran yang terjadi di antaranya melewati garis zebra cross lampu merah, penggunaan telepon genggam (HP) saat berkendara dan tidak menggunakan sabuk pengaman.

Namun, dari ribuan pelanggaran itu, yang mendominasi adalah penggunaan telepon genggam dan tidak menggunakan sabuk pengaman. Banyak pelanggar khususnya roda empat, mengemudi sambil menggunakan telepon genggamnya.

"Didominasi pelanggaran safety belt dan menggunakan HP saat sedang menyetir dan itu semua berhasil kami capture," katanya.

Aiptu Murdadi menyatakan meski masih ditemukan banyak pelanggaran, namun mereka belum diberikan sanksi tindakan langsung (tilang) karena saat ini masih tahap sosialisasi.

"Saat ini masih sosialisasi selama satu bulan. Para pelanggar tetap akan dikirimkan surat teguran ke rumah masing-masing dan kami harap mereka mau menyadari dan patuh dengan undang-undang lalu lintas," katanya.

Sebelumnya, Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam yang mengikuti peluncuran Elektronic Traffic Law Enforcement (ETLE) secara virtual yang dilaksanakan langsung Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo berharap besar agar program yang telah diluncurkan itu dilaksanakan secara benar.

"Saya berharap program tilang elektronik ini dijalankan dengan benar oleh seluruh jajaran, karena ini menggunakan anggaran yang besar dengan uang rakyat," ujar Irjen Pol Merdisyam.

Ia mengatakan tilang elektronik nasional itu mulai berlaku serentak di 12 Polda se-Indonesia dengan 244 titik kamera ETLE.

Kapolda Sulsel menyebutkan, dari 244 titik kamera ETLE yang difungsikan, 16 titik itu berada di Sulsel khususnya di Kota Makassar.

"Ada 244 titik dan di wilayah Polda Sulsel ada 16 titik yang menjadi pemantauan kita. Semoga dengan adanya tilang elektronik ini, kepercayaan masyarakat semakin meningkat dan tidak ada lagi komplain khususnya di bidang lalu lintas," katanya.

Rekomendasi